PROGRAM
LEMBAGA LANJUT USIA INDONESIA (LL
LEMBAGA LANJUT USIA INDONESIA (LL
PROVINSI SUMATERA SELATAN
I, PENDAHULUAN :
1.
Latar belakang.
2.
Dasar
II, MAKSUD DAN TUJUAN :
III, FAKTOR PENDUKUNG YANG MEMPENGARUHI.
1.
Faktor
pendukung dan penghambat.
2.
Faktor
Penghambat.
IV.
PROGRAM UMUM.
Mengacu pada Rancangan AD Ps. 6 dan ART Ps. 10 :
1.
Bidang
Pembinaan Kesra.
2.
Bidang
Kesehatan Lansia.
3.
Bidang
Pembinaan dan Peningkatan SDM Lansia
4.
Bidang
Pembinaan Keronaian dan Keagamaan Lansia.
5.
Bidang
Penelitian, Pengembangan dan Organisasi.
6.
Bidang
Penggalangan Dana.
Pendukung Program Umjum.
1.
Sekretariat.
2.
Bendahara.
3.
Humas
V, PROGRAM PRIORITAS.
Vi, STRATEGI PELAKSANAAN PROGRAM
VII, EVALUASI
VIII. TANGGUNG JAWAB DAN
PEMBAGIAN KERJA.
IX, PENUTUP.
PROGRAM UMUM
LEMBAGA LANJUT USIA INDONESIA
\ I, PENDAHULUAN :
1.
Latar
belakang.
Dalam rangka upaya untuk mewujudkan Lansia
yang berkualitas, mandiri, berguna dan sejahtera , maka pada tanggal 29 Mei
2000, 29 organisasi peduli lansia berkumpul pada suatu pertemuan di Jakarta dan
mencapai kesepakatan untuk bersama mendirikan organisasi kerjasama yang diberi
nama LEMBAGA LANSIA INDONESIA
disingkat LLI sebuah Panitia Khusus
yang dibentuk pada pertemuan itu ditugasi dan telah berhasil menyusun Anggaran
Dasar dan Anggaran Rumah Tangga (AD dan ART) LLI tersebut yang akan disahkan
Kongres ini. Untuk mewujudkan Visi dan Misi sebagaimana dirumuskan dalam
RAD itu perlu disusun sebuah program
umum.
2, Dasar.
Menyusun program ini berdasarkan :
-
Rancangan AD/ART LLI.
-
Deklarasi LLI yang dicanangkan
pada tanggal 29 Mei 2000.-
II, MAKSUD DAN TUJUAN :
Maksud
Program umum ini disusun dengan maksud untuk dijadikan pedoman dalam
mengarahkan kegiatan-kegiatan LLI Pusat maupun Daerah sehingga seluruh upaya
dapat bersifat holistik, terencana dan terpadu.
Tujuan :
Tujuan Program ini ialah untuk merealisasi Visi LLI, sebagaimana
dirumuskan dalam AD yaitu : terwujudnya lansia yang berkualitas, mandiri dan
berguna dengan upaya masyarakat bersama pemerintah melalui lembaga yang efektif
dan effisien.
III, FAKTOR-FAKTOR YANG BERPENGARUH :
Dalam menyusun Program Umum inik perlu diperhatikan faktor-faktor
yang berpengaruh sebagai berikut :
a, Faktor Pendukung :
1. GBHN 1999 menggariskan bahwa masalah lansia perlu
mendapat perhatian.
2. UU No. 13/1998 tentang Kesejahteraan Lanjut Usia
menetapkan dan mengatur upaya peningkatan Kesejahteraan Lansia.
3. Telah berdiri sejumlah organisasi lansia dan yang
peduli lansia yang semuanya melakukan upaya peningkatan atau pemberdayaan dan
kesejahteraan lansia potensial yang bersemangat tinggi.
4. Ilmu
Gerontologi dan geriatri mulai berkembang dan menghasilkan pakar-pakar di
berbagai bidang yang relevan.
5. Gerakan dunia untuk memperbaiki situasi dan
kondisi lansia
mulai berpengaruh pada pemerintah dan masyarakat Indonesia.
B,. Faktor
Penghambat.
1. Sebagian besar lansia kesehatan, pendidikan dan
keterampilannya kurang memadai, demikian
pula penghasilannya.
2. Masyarakat
belum cukup menyadari betapa penting arti penanganan masalah lansia bagi
pembangunan dan hari depan Nusa dan Bangsa.
3. Stereotype negatif, mengucilkan dan marjinalisasi
cukup banyak dialami oleh lansia.
4. Pers belum cukup mengangkat masalah lansia.
5. Penelitian
dan pengembangan masalah lansia masih sangat terbatas, sehingga sukar mendapat
informasi data perihal lansia.
6. Belum adanya peraturan pelaksana dari UU No.
13/1998.
IV.
PROGRAM UMUM.
Mengacu pada rancangan AD LLI Ps. 6 dan ART Ps. 10 serta
memperhatikan faktor-faktor yang berpengaruh, disusun Program Umum sebagai
berikut :
1. BIDANG PEMBINAAN KESRA :
1.1. Berbagai bentuk penyuluhan, diskusi, temu
wicara, temu kangen, rekreasi dll.
1.2. Pembinaan bantuan sosial.
1.3. Pembinaan
kesejahteraan sosial ekonomi, Koperasi, Pengembangan Usaha Kecil dll.
1.4, Pembinaan Panti Wreda.
1.5, Mengupayakan kemudahan-kemudahan pada
fasilitas umum.
2. BIDANG PEMBINAAN KESEHATAN LANSIA.
2.1. Mengupayakan pedoman-pedoman kesehatan
promotif, Preventif, Kuratif dan Rehabilitatif serta pelayanan terpadu.
2.2.
Mendorong adanya klinik-klinik geriatri
2.3. Mendorong adanya rehabilitasi medik geriatri
2.4.
Mendorong profesialisme dibidang ilmu dan perawatan geriatri.
2.5.
Pelestarian lingkungan hidup dikaitkan dengan kesehatan.
2.6.
Mengusahakan kemudahan akses terhadap pelayanan kesehatan
3. BIDANG PEMBINAAN & PENINGKATAN SDM LANSIA
3.1. Pelatihan untuk
Pelatihan/Penyuluhan di berbagai bidang.
3.2. Mendorong pendidikan berkelanjutan bagi
lansia.
3.3. Mendorong tambahan keterampilan pra-lansia
sebagai persiapan alih profesi.
3.4. Mengupayakan terbukanya kesempatan kerja
bagi lansia.
4, BIDANG
PEMBINAAN KEROHANIAN DAN KEAGAMA AN LANSIA.
4.1. Mendorong pembentukan kelompok-kelompok
pengajian, kebaktian dll sesuai masing-masing agama dan kepercayaan.
Mendorong
upaya terciptanya kemudahan untuk menjalankan
ibadah.
5, BIDANG PENINGKATAN PERANSERTA MASYARAKAT.
5.1. Mendorong upaya peningkatan
peran keluarg terhadap lansia.
5.2. Membangun dan meluaskan jaringan kerja dengan
generasi muda, organisasi kemasyarakatan antara lain melalui RT/RW untuk
membentuk kelompok lansia.
5.3. Menggalang peranserta masyarakat antara lain
melalui RT/RW untuk membentuk kelompok lansia.
5.4. Menanamkan kesadaran masyarakat agar peduli
lansia antara dengan membentuk Pusat Santunan Keluarga, Panti Wreda dll.
6. BIDANG PENELITIAN,
PENGEMBANGAN & ORGANISASI
6.1. Mengembangkan Bank data dari jaringan pusat
informasi tentang permasalahan lansia.
6.2.
Inventarisasi peraturan perundang-undangan tentang lansia.
6.3. Inventarisasi hasil penelitian tentang
lansia dari berbagai lembaga termasuk perguruan tinggi.
6.4. Menyusun
rekomendasi peraturan perundang-undangan tentang lansia.
6.5.
Menyusun data baset direktori organisasi anggota LLI.
6.6.
Menyusun tata kerja dan penataan administrasi LLI.
6.7.
Menyusun penataan atribut dan cara penggunaannya.
6.8. Mengadakan upaya-upaya
pengembangan organisasi rapat kerja tahunan, persiapan kongres dll.
6.9.
Kunjungan kerja ke organisasi anggota LLI.
6.10. Mendorong terbentuknya LLI Daerah.
6.11. Memprakarsai
gerakan nasional dalam kaitannya dengan lansia.
7. BIDANG PENGELOLAAN DANA.
Menggalang dana melalui kegiatan yang tidak mengikat dan sesuai
peraturan yang berlaku.
Agar pelaksanaan Program dapat berjalan lancar dan berhasil perlu
dioptimalkan fungsi unit pendukung sebagai berikut :
i.
SEKRETARIAT.
1.
Mendukung semua kegiatan dengan
administrasi yang cepat.
2.
Dokumentasi lengkap semua
kegiatan.
ii.
BENDAHARA.
Pengelolaan keuangan yang dapat dipertanggung jawabkan.
iii.
HUMAS.
1.
Mensosialisasikan kegiatan LLI
kepada masyarakat melalui media cetak dan elektronik.
2.
Mengusahakan peningkatan citra
lansia melalui berbagai cara penyuluhan.
3.
Penerbitan buletin, leaflet
bahasan Indonesia
dan bahasa Inggeris untuk mitra kerja di dalam dan diluar negeri.
V.
PROGRAM PRIORITAS :
Mengingat situasi dan kondisi umum lansia dan memperhatikan
fakta-fakta yang berpengaruh, ditetapkan program prioritas sebagai berikut :
a.
Program Bidanp Kesra.
b.
Program Kesehatan lansia
c.
Program Pembinaan dan
Peningkatan SDM lansia.
d.
Program Peningkatan Peranserta
Masyarakat.
VI.
STRATEGI PELAKSANAAN PROGRAM.
Strategi LLI ialah membangun hubungan kemitraan yang
setara dengan mengembangkan jaringan kerjasama antara organisasi dan organisasi
peduli lansia serta pemerintah meliputi berbagai bidang yang berkaitan dengan
kesejahteraan, pemberdayaan dan kemandirian lansia.
Untuk mencapai effisensi dan effektivitas maksimal,
program dilaksanakan secara bertahap.
Setelah ditetapkan target program selama masa kerja pengurus, dilakukan
pentahapan untuk tiap tahun. Karena masa
kerja pengurus 3 tahun, menjadi ada 3 tahapan.
Pada akhir tiap tahapan dilakukan evaluasi.
VII.
EVALUASI.
Evaluasi formatif dilakukan tiap tahun melalui rapat kerja
(Rakernas/Rakerda).
VIII.
TANGGUNG JAWAB DAN PEMBAGIAN TUGAS.
LLI Pusat berfungsi forum yang menghasilkan produk pemikiran,
pandangan, prakarsa dan rancangan kebijakan serta program yang menyangkut
lansia untuk melaksanakan kegiatan secara terpadu dan berkesinambungan.
LLI daerah berfungsi sebagai koordinator atau forum
kerjasama pelaksanaan kegiatan-kegiatan organisasi lansia dan organisasi peduli
lansia dalam wilayah masing-masing.
IX.
PENUTUP.
Demikian Program Umum LLI untuk priode 2013-1018
Kelancaran pelaksanaan dan keberhasilannya Program ini diharapkan
bermanfaat bagi lansia seluruh bangsa.
Palembang, Januari 2014.-
LEMBAGA LANJUT USIA INDONESIA
(LLI)
PROVINSI SUMATERA SELATAN
K E T U A,
SEKRETARIS,
H.A.
SYARKOWI SIROD, SH A.
ROHIM HAMBOUR, BBA
0 komentar:
Posting Komentar