Sekapur Sirih

Selamat Datang ........di Blog Lembaga Lanjut Usia Indonesia Sumatera Selatan..... disinilah tempat kita bebagi cerita, saling bebagi informasi dan sebagai media silaturrahmi, .......Kritik, saran dan masukan untuk kemajuan Blog ini kami nantikan.....................

Minggu, 13 April 2014

KUMPULAN ARTIKEL KESEHATAN LANSIA


PENYAKIT YANG SERING TERJADI PADA LANSIA”
---------------------------------------------------------
Dengan bertambahnya usia, wajar saja bila kondisi dan fungsi tubuh pun makin menurun. Tak heran bila pada usia lanjut, semakin banyak keluhan yang dilontarkan karena tubuh tak lagi mau bekerja sama dengan baik seperti kala muda dulu.

Departemen Ilmu Penyakit Dalam RS Cipto Mangunkusumo, Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia dalam suatu pelatihan di kalangan kelompok peduli lansia, menyampaikan beberapa masalah yang kerap muncul pada usia lanjut , yang disebutnya sebagai a series of I’s .

Mulai dari immobility (imobilisasi), instability (instabilitas dan jatuh), incontinence (inkontinensia), intellectual impairment (gangguan intelektual), infection (infeksi), impairment of vision and hearing (gangguan penglihatan dan pendengaran), isolation (depresi), Inanition (malnutrisi), insomnia (ganguan tidur), hingga immune deficiency (menurunnya kekebalan tubuh).

Sumber lain menyebutkan, penyakit utama yang menyerang lansia ialah hipertensi, gagal jantung dan infark serta gangguan ritme jantung, diabetes mellitus, gangguan fungsi ginjal dan hati. Juga terdapat berbagai keadaan yang khas dan sering mengganggu lansia seperti gangguan fungsi kognitif, keseimbangan badan, penglihatan dan pendengaran.

Secara umum, menjadi tua ditandai oleh kemunduran biologis yang terlihat sebagai gejala-gejala kemuduran fisik, antara lain :

1. Kulit mulai mengendur dan wajah mulai keriput serta garis-garis yang menetapRambut kepala mulai memutih atau beruban
2. Gigi mulai lepas (ompong)

3. Penglihatan dan pendengaran berkurang Mudah lelah dan mudah jatuh Gerakan menjadi lamban dan kurang lincah.

Disamping itu, juga terjadi kemunduran kognitif antara lain : Suka lupa, ingatan tidak berfungsi dengan baik Ingatan terhadap hal-hal di masa muda lebih baik daripada hal-hal yang baru saja terjadi Sering adanya disorientasi terhadap waktu, tempat dan orangSulit menerima ide-ide baru.

MASALAH FISIK SEHARI-HARI YANG SERING DITEMUKAN PADA LANSIA

Mudah jatuh Jatuh merupakan suatu kejadian yang dilaporkan penderita atau saksi mata yang melihat kejadian, yang mengakibatkan seseorang mendadak terbaring/terduduk di lantai atau tempat yang lebih rendah dengan atau tanpa kehilangan kesadaran atau luka (Ruben, 1996).
Jatuh dipengaruhi oleh berbagai faktor, diantaranya faktor intrinsik: gangguan gaya berjalan, kelemahan otot ekstremitas bawah, kekuatan sendi dan sinkope-dizziness; faktor ekstrinsik: lantai yang licin dan tidak rata, tersandung oleh benda-benda, penglihatan kurang karena cahaya yang kurang terang dan sebagainya.

Mudah lelah, disebabkan oleh :

1. Faktor psikologis: perasaan bosan, keletihan, depresiGangguan organis: anemia, kurang vitamin, osteomalasia, dll

2.Pengaruh obat: sedasi, hipnotikKekacauan mental karena keracunan, demam tinggi, alkohol, penyakit metabolisme, dehidrasi, dsb Nyeri dada karena PJK, aneurisme aorta, perikarditis, emboli paru, dsb Sesak nafas pada waktu melakukan aktifitas fisik karena kelemahan jantung, gangguan sistem respiratorius, overweight, anemia Palpitasi karena gangguan irama jantung, penyakit kronis, psikologis .

3. Pembengkakan kaki bagian bawah karena edema gravitasi, gagal jantung, kurang vitamin B1, penyakit hati, penyakit ginjal, kelumpuhan, dsb Nyeri pinggang atau punggung karena osteomalasia, osteoporosis, osteoartritis, batu ginjal, dsb. Nyeri sendi pinggul karena artritis, osteoporosis, fraktur/dislokasi, saraf terjepit Berat badan menurun karena nafsu makan menurun, gangguan saluran cerna, faktor sosio-ekonomi Sukar menahan BAK karena obat-obatan, radang kandung kemih, saluran kemih, kelainan syaraf, faktor psikologis Sukar menahan BAB karena obat-obatan, diare, kelainan usus besar, kelainan rektum Gangguan ketajaman penglihatan karena presbiopi, refleksi lensa berkurang, katarak, glaukoma, infeksi mata.

 4. Gangguan pendengaran karena otosklerosis, ketulian menyebabkan kekacauan mental Gangguan tidur karena lingkungan kurang tenang, organik dan psikogenik (depresi, irritabilitas) Keluhan pusing-pusing karena migren, glaukoma, sinusitis, sakit gigi, dsb Keluhan perasaan dingin dan kesemutan anggota badan karena ggn sirkulasi darah lokal, ggn syaraf umum dan lokal Mudah gatal-gatal karena kulit kering, eksema kulit, DM, gagal ginjal, hepatitis kronis, alergi

KARAKTERISTIK PENYAKIT LANSIA DI INDONESIA

Penyakit persendian dan tulang, misalnya rheumatik, osteoporosis, osteoartritis Penyakit Kardiovaskuler.
 Misalnya: hipertensi, kholesterolemia, angina, cardiac attack, stroke, trigliserida tinggi, anemia, PJKPenyakit Pencernaan yaitu gastritis, ulcus pepticumPenyakit Urogenital.

 Seperti Infeksi Saluran Kemih (ISK), Gagal Ginjal Akut/Kronis, Benigna Prostat HiperplasiaPenyakit Metabolik/endokrin. Misalnya; Diabetes mellitus, obesitasPenyakit Pernafasan. Misalnya asma, TB paruPenyakit Keganasan, misalnya; carsinoma/ kankerPenyakit lainnya.
 Antara lain; senilis/pikun/dimensia, alzeimer, parkinson, dsb.


PENYAKIT YANG SERING TERJADI PADA LANSIA

Nina Kemala Sari dari Divisi Geriatri, Departemen Ilmu Penyakit Dalam RS Cipto Mangunkusumo, Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia dalam suatu pelatihan di kalangan kelompok peduli lansia, menyampaikan beberapa masalah yang kerap muncul pada usia lanjut , yang disebutnya sebagai a series of I’s.
Mulai dari immobility (imobilisasi), instability (instabilitas dan jatuh), incontinence (inkontinensia), intellectual impairment (gangguan intelektual), infection (infeksi), impairment of vision and hearing (gangguan penglihatan dan pendengaran), isolation (depresi), Inanition (malnutrisi), insomnia (ganguan tidur), hingga immune deficiency (menurunnya kekebalan tubuh).

Selain gangguan-gangguan tersebut ,
Ada 7 penyakit kronik degeratif yang kerap dialami para lanjut usia, yaitu:

1. Osteo Artritis (OA)
OA adalah peradangan sendi yang terjadi akibat peristiwa mekanik dan biologik yang mengakibatkan penipisan rawan sendi, tidak stabilnya sendi, dan perkapuran. OA merupakan penyebab utama ketidakmandirian pada usia lanjut, yang dipertinggi risikonya karena trauma, penggunaan sendi berulang dan obesitas.

2. Osteoporosis
Osteoporosis merupakan salah satu bentuk gangguan tulang dimana masa atau kepadatan tulang berkurang. Terdapat dua jenis osteoporosis, tipe I merujuk pada percepatan kehilangan tulang selama dua dekade pertama setelah menopause, sedangkan tipe II adalah hilangnya masa tulang pada usia lanjut karena terganggunya produksi vitamin D.

3. Hipertensi
EHipertensi merupakan kondisi dimana tekanan darah sistolik sama atau lebih tinggi dari 140 mmHg dan tekanan diastolik lebih tinggi dari 90mmHg, yang terjadi karena menurunnya elastisitas arteri pada proses menua. Bila tidak ditangani, hipertensi dapat memicu terjadinya stroke, kerusakan pembuluh darah (arteriosclerosis), serangan/gagal jantung, dan gagal ginjal

4. Diabetes Mellitus
Sekitar 50% dari lansia memiliki gangguan intoleransi glukosa dimana gula darah masih tetap normal meskipun dalam kondisi puasa. Kondisi ini dapat berkembang menjadi diabetes melitus, dimana kadar gula darah sewaktu diatas atau sama dengan 200 mg/dl dan kadar glukosa darah saat puasa di atas 126 mg/dl. Obesitas, pola makan yang buruk, kurang olah raga dan usia lanjut mempertinggi risiko DM. Sebagai ilustrasi, sekitar 20% dari lansia berusia 75 tahun menderita DM. Beberapa gejalanya adalah sering haus dan lapar, banyak berkemih, mudah lelah, berat badan terus berkurang, gatal-gatal, mati rasa, dan luka yang lambat sembuh.

5.Dimensia
Merupakan kumpulan gejala yang berkaitan dengan kehilangan fungsi intelektual dan daya ingat secara perlahan-lahan, sehingga mempengaruhi aktivitas kehidupan sehari-hari.

6. Alzheimer merupakan jenis demensia yang paling sering terjadi pada usia lanjut. Adanya riwayat keluarga, usia lanjut, penyakit vaskular/pembuluh darah (hipertensi, diabetes, kolesterol tinggi), trauma kepala merupakan faktor risiko terjadinya demensia. Demensia juga kerap terjadi pada wanita dan individu dengan pendidikan rendah .

7. Penyakit jantung koroner
Penyempitan pembuluh darah jantung sehingga aliran darah menuju jantung terganggu. Gejala umum yang terjadi adalah nyeri dada, sesak napas, pingsan, hingga kebingungan.KankerKanker merupakan sebuah keadaan dimana struktur dan fungsi sebuah sel mengalami perubahan bahkan sampai merusak sel-sel lainnya yang masih sehat. Sel yang berubah ini mengalami mutasi karena suatu sebab sehingga ia tidak bisa lagi menjalankan fungsi normalnya. Biasanya perubahan sel ini mengalami beberapa tahapan, mulai dari yang ringan sampai berubah sama sekali dari keadaan awal (kanker). Kanker merupakan penyebab kematian nomor dua setelah penyakit jantung. Faktor resiko yang paling utama adalah usia. Dua pertiga kasus kanker terjadi di atas usia 65 tahun. Mulai usia 40 tahun resiko untuk timbul kanker meningkat.

ASUHAN KEPERAWATAN PADA LANSIA

Pengelompokan askep dasar pada lansiaAktif
 ® support personal hygienePasif
® total careLansia potensial mengalami decubitusPenyebab: immobilisasi, defisit jaringan lemak, defisit jaringan kolagenFaktor intrinsic: status gizi, anemia, hipoalbuminemia, penyakit neurologik, penyakit pemb. Darah, dehidrasiFaktor extrinsic: kurang bersih tempat tidur, alat tenun yang kusut dan kotor, defisit personal hygiene Pengelompokan decubitus

 Derajat I: terbatas pada epidermisPerawatan: bersihkan dgn air hangat dan sabun, lotion, masase 2-3 x/h, perubahan posisi

Derajat II: mencapai dermis – subkutanPerawatan: perawatan luka aseptik & antiseptik, gosok dgn es dan dihembus udara hangat bergantian, pengobatan topikal, dibalut

Derajat III: meliputi jaringan lemak subkutan dan cekung, berbauPerawatan: debridement, pertahankan sirkulasi & oksigenasi

Derajat IV: meluas sampai ke tulangPerawatan: debridement, perawatan luka aseptik & antiseptik, transplantasi kulit setempat (bila memungkinkan)

PENDEKATAN PERAWATAN LANSIA

Pendekatan fisik terdiri dari aktif – pasif Pendekatan piskis menggunakan komunikasi edukatif Pendekatan sosial dengan cara diskusi, sharing perceptionPendekatan spiritual dengan peace
TUJUAN ASKEP Kemandirian yaitu health promotion, preventive, maintenanceMempertahankan kesehatanMempertahankan semangat hidup (life support)Menolong dan merawat klien lansia yang mengalami sakitMerangsang petugas kesehatan mengenal & menegakkan diagnosa yang tepat

FOKUS ASKEP
1. Health promotion
2. Prevention disease
3. Mengoptimalkan fungsi mental4. mengatasi gangguan kesehatan yang umum

PENGKAJIAN Tujuano Menentukan kemampuan klien memelihara diri sendirio Melengkapi dasar-dasar rencana perawatan individuo Membantu menghindarkan bentuk dan penandaan klieno Memberi waktu kepada klien untuk menjawabMeliputi: fisik, psikologis, ekonomi, spiritual

DIAGNOSA KEPERAWATAN

Fisiko Gangguan nutrisi : defisit/overo Gangguan persepsi sensorik : pendengaran, penglihatano Defisit knowledgeo Resti cedera fisiko Gangguan pola tiduro Perubahan pola eliminasio Gangguan mobilitas fisik

Psikologis: Isolasi sosial, Menarik diri, Depresi, Harga diri rendah, Coping tidak adekuatSpiritual: reaksi berkabung/berduka, penolakan terhadap proses penuaan, marah terhadap Tuhan, perasaan tidak tenang

RENCANA KEPERAWATAN
Pemenuhan Kebutuhan NutrisiPenyebabPenurunan alat penghiduan dan pengecapanOrgan pengunyah kurang sempurnaRasa penuh pada perut dan susah BAB Melemah otot-otot lambung dan ususMasalah gizi: berlebihan, berkurang, kekurangan/kelebihan vitaminKebutuhan nutrisiKalori ? 2100 kal pada laki-laki, 1700 kal pada wanitaKarbohidrat, 60% dari jumlah kalori yang dibutuhkanLemak tidak dianjurkan, 15-20% dari total kalori yang dibutuhkanProtein 20-25% dari total protein yang dibutuhkanVitamin dan mineral sama dengan usia mudaAir 6-8 gelas/hRencana tindakan Berikan makanan porsi kecil tapi seringBanyak minum dan kurangi makanan yang terlalu asin Berikan makanan yang mengandung serat Batasi pemberian makanan yang tinggi kalori Batasi minum kopi dan tehPeningkatan keamanan dan keselamatanPenyebabFleksibilitas kaki yang berkurangFungsi penginderaan dan pendengaran yang menurunPencahayaan yang berkurangLantai licin dan tidak rataTangga tidak ada pengamanKursi/ tempat tidur yang mudah bergerak

Tindakan mencegah kecelakaanKlien :Anjurkan klien menggunakan alat bantu (sesuai indikasi)Latih untuk pindah dari tempat tidur ke kursi atau sebaliknya Biasakan gunakan pengaman tempat tidur, jika tidurBantu klien bila ke kamar mandi Usahakan ada yang menemani ketika berpergianLingkungan :Tempatkan di tempat khusus yang mudah diobservasiLetakkan bel di bawah bantal & ajarkan cara menggunakannyaTempat tidur tidak terlalu tinggiLetakkan meja dekat tempat tidur, atur peralatan mudah pakaiLantai bersih, rata, tidak licin dan basah serta pasang pegangan kamar MandiKunci semua peralatan yang menggunakan rodaHindarkan lampu redup dan menyilaukanGunakan sandal atau sepatu yang beralaskan karet Memelihara kebersihan diri PenyebabPenurunan daya ingatKurangnya motivasiKelemahan dan ketidak mampuan fisikRencana tindakanMengingatkan/membantu melakukan personal hygieneMenganjurkan gunakan sabun lunak mengandung minyak/skin lotionMemelihara keseimbangan istirahat/tidurPenyebabPersonal hygiene kurang ® gatal-gatalGgn psikologis®insomsiaFaktor lingkungan ®kebisingan, ventilasi dan sirkulasi Kelemahan dan ketidakmampuan fisikRencana tindakanMenyediakan tempat/ waktu tidur yang nyamanMengatur lingkungan yang adekuatLatihan fisik ringan memperlancar sirkulasi dan melenturkan ototMinum hangat sebelum tidurMeningkatkan hubungan interpersonal melalui komunikasiPenyebabdaya ingat menurun, depresi, lekas marah, mudah tersinggung dan curiga

Rencana tindakan :Berkomunikasi dengan mempertahankan kontak mataMengingatkan terhadap kegiatan yang akan dilakukanMenyediakan waktu untuk berkomunikasi dengan klienMemberi kesempatan untuk mengekspresikan diriMelibatkan klien dalam kegiatan sesuai kemampuanMenghargai pendapat klien

TINDAKAN KEPERAWATAN

Menumbuhkan dan membina rasa saling percayaPenerangan cukupMeningkatkan ransangan panca indera
® membaca, rekreasiMempertahankan dan latih daya orientasi nyata
®kalender, jamBerikan perawatan sirkulasiBerikan perawatan pernafasan Berikan perawatan pada alat pencernaan
Berikan perawatan genitourinaria
Berikan perawatan kulit

Daftar Pustaka
Darmojo, Boedhi,et al.2000.Beberapa masalah penyakit pada Usia Lanjut.Jakarta: Balai Penerbit FKUILueckenotte. 1997.
 Pengkajian Gerontologi edisi 2.EGC: Jakartawww.google.com.

oleh :Ika Fitri Aprilianti
PROGRAM STUDI DIII KEPERAWATANSEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN KEPANJEN MALANGJl. Panggungrejo No. 17 Telp. (0341) 397644

Rumah sehat Lansia Bukanlah Panti Jompo

 Rumah Sehat Lansia yang dikelola Dinas Kesehatan Kota Yogyakarta menjadi salah satu dari 33 nominasi lomba inovasi pelayanan publik oleh Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi."Rumah sehat lansia ini bukan panti jompo atau tempat lansia berobat ketika mereka sakit.

Namun, rumah ini ditujukan sebagai upaya promotif dan preventif bagi lansia untuk menjaga kesehatan mereka," kata Kepala Dinas Kesehatan Kota Yogyakarta Fita Yulia di Yogyakarta.

Menurut dia, para lansia Kota Yogyakarta dapat berkunjung ke rumah sehat tersebut untuk mengikuti berbagai kegiatan, misalnya, konsultasi kesehatan oleh dokter spesialis geriatric, tenaga gizi, perawat dan senam lansia.Para lansia bisa mengikuti kegiatan konsultasi dengan dokter spesialis setiap Rabu dan Sabtu, sedangkan untuk senam diadakan setiap Sabtu pekan pertama dan ketiga setiap bulan."Sejak dibuka pada Januari 2013, ada seratusan lansia yang sudah mengakses layanan di rumah sehat ini," tuturnya.Fita menyebut, kondisi kesehatan lansia harus terjamin sehingga tidak akan merepotkan keluarganya dan bisa berdaya untuk diri sendiri dan lingkungannya.

Selain Rumah Sehat Lansia, Pemerintah Kota Yogyakarta memasukkan dua jenis layanan publik dalam lomba inovasi pelayanan publik di Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi yaitu Rumah Pemulihan Gizi dan "Yogyakarta Emergency Services 118".Namun, jenis inovasi pelayanan publik yang dinyatakan lolos nominasi adalah Rumah Sehat Lansia.Sementara itu, salah satu anggota tim penilai inovasi pelayanan publik dari Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Agus Kusnadi mengatakan, survei lapangan dilakukan untuk mencocokkan isi proposal dengan kondisi yang sebenarnya.

"Setiap nominantor sudah melakukan presentasi atas layanan publik yang diajukan. Kami melakukan penialian lapangan untuk mengetahui kondisi yang sebenarnya," ucapnya.Dari penilaian awal, Agus mengatakan, kondisi rumah sehat lansia cukup baik karena dilengkapi dengan dokter spesialis dan bisa diakses lansia secara gratis karena didukung penuh dengan APBD Kota Yogyakarta."Kami pun menanyakan bagaimana pendanaannya, kenapa bisa gratis.

 Ini menunjukkan bahwa pemerintah dan legislatif memiliki kepedulian penuh untuk memberikan akses kepada lansia," ujarnya.Hasil perlombaan tersebut akan diumumkan secara nasional pada 16 April.-



Lansia Sebaiknya Tidak Pergi Haji demi Kesehatan

Pembatasan jemaah haji bagi lansia terkait virus korona beberapa waktu lalu oleh Pemerintah Arab Saudi, ditanggapi Menteri Kesehatan Nafsiah Mboi.
 Menurutnya, lansia sebaiknya tidak pergi haji jika kondisinya tidak memungkinkan.Disampaikan di Kantor Kementrian Kesehatan, Menkes beranggapan bahwa lansia dianjurkan untuk tidak memaksakan dirinya pergi haji tahun ini."Lansia sebaiknya tidak pergi haji demi kesehatan. Dan untuk masalah pembatasan lansia, di Indonesia kuota haji sudah ditetapkan 20 persen,"ujar menkes.

Sejauh ini belum jelas apa yang menjadi penyebab virus korona menyebar di semenanjung Arab. Tapi Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) berpendapat, virus ini bisa dicegah dengan menjaga kebersihan tangan, mulut, hidung, dan mata.

Cukup mencuci bersih tangan setiap melakukan aktivitas dan segera mencari perawatan medis jika mengalami demam dan batuk atau sesak napas dalam waktu 14 hari.

Virus korona saat ini diketahui telah menginfeksi 65 orang di Arab Saudi dan menyebabkan 45 orang meninggal dunia.


PENYAKIT YANG SERING TERJADI PADA LANSIA”. 
----------------------------------

Sesuai dengan kodrat manusia kita ini lama2  juga akhirnya menjadi tua ...yg awal nya dari masa kecil bayi ,anak2 ,remaja, dewasa dan tua.   dan pada akhirnya kita menjadi tua dan meninggal dunia.

Jika Tuhan menghendaki, akhirnya perjalanan hidup seorang manusia akan sampai pada masa usia senja. Masa yang dianggap oleh sebagian besar orang sebagai saat-saat untuk beristirahat, menghabiskan waktu bersama dengan anak dan cucu, maupun untuk menyenangkan diri sendiri. Anggapan ini tidaklah salah, mengingat pada umumnya orang yang sudah mulai memasuki usia senja akan mengalami penurunan aktivitas dan vitalitas tubuh. Itu sebabnya, tidak jarang mulai muncul masalah karena perubahan-perubahan kondisi tersebut.

Dengan bertambahnya usia, wajar saja bila kondisi dan fungsi tubuh pun makin menurun. Tak heran bila pada usia lanjut, semakin banyak keluhan yang dilontarkan karena tubuh tak lagi mau bekerja sama dengan baik seperti kala muda dulu.

Departemen Ilmu Penyakit Dalam RS Cipto Mangunkusumo, Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia dalam suatu pelatihan di kalangan kelompok peduli lansia, menyampaikan beberapa masalah yang kerap muncul pada usia lanjut , yang disebutnya sebagai a series of I’s . 

Mulai dari immobility (imobilisasi), instability (instabilitas dan jatuh), incontinence (inkontinensia), intellectual impairment (gangguan intelektual), infection (infeksi), impairment of vision and hearing (gangguan penglihatan dan pendengaran), isolation (depresi), Inanition (malnutrisi), insomnia (ganguan tidur), hingga immune deficiency (menurunnya kekebalan tubuh).

Sumber lain menyebutkan, penyakit utama yang menyerang lansia ialah hipertensi, gagal jantung dan infark serta gangguan ritme jantung, diabetes mellitus, gangguan fungsi ginjal dan hati. Juga terdapat berbagai keadaan yang khas dan sering mengganggu lansia seperti gangguan fungsi kognitif, keseimbangan badan, penglihatan dan pendengaran.

Secara umum, menjadi tua ditandai oleh kemunduran biologis yang terlihat sebagai gejala-gejala kemuduran fisik, antara lain :

1. Kulit mulai mengendur dan wajah mulai keriput serta garis-garis yang menetapRambut kepala mulai memutih atau beruban
2. Gigi mulai lepas (ompong) 

3. Penglihatan dan pendengaran berkurang Mudah lelah dan mudah jatuh Gerakan menjadi lamban dan kurang lincah.






Disamping itu, juga terjadi kemunduran kognitif antara lain : Suka lupa, ingatan tidak berfungsi dengan baik Ingatan terhadap hal-hal di masa muda lebih baik daripada hal-hal yang baru saja terjadi Sering adanya disorientasi terhadap waktu, tempat dan orangSulit menerima ide-ide baru.

MASALAH FISIK SEHARI-HARI YANG SERING DITEMUKAN PADA LANSIA

Mudah jatuh Jatuh merupakan suatu kejadian yang dilaporkan penderita atau saksi mata yang melihat kejadian, yang mengakibatkan seseorang mendadak terbaring/terduduk di lantai atau tempat yang lebih rendah dengan atau tanpa kehilangan kesadaran atau luka (Ruben, 1996). 
Jatuh dipengaruhi oleh berbagai faktor, diantaranya faktor intrinsik: gangguan gaya berjalan, kelemahan otot ekstremitas bawah, kekuatan sendi dan sinkope-dizziness; faktor ekstrinsik: lantai yang licin dan tidak rata, tersandung oleh benda-benda, penglihatan kurang karena cahaya yang kurang terang dan sebagainya.

Mudah lelah, disebabkan oleh :

1. Faktor psikologis: perasaan bosan, keletihan, depresiGangguan organis: anemia, kurang vitamin, osteomalasia, dll

2.Pengaruh obat: sedasi, hipnotikKekacauan mental karena keracunan, demam tinggi, alkohol, penyakit metabolisme, dehidrasi, dsb Nyeri dada karena PJK, aneurisme aorta, perikarditis, emboli paru, dsb Sesak nafas pada waktu melakukan aktifitas fisik karena kelemahan jantung, gangguan sistem respiratorius, overweight, anemia Palpitasi karena gangguan irama jantung, penyakit kronis, psikologis .

3. Pembengkakan kaki bagian bawah karena edema gravitasi, gagal jantung, kurang vitamin B1, penyakit hati, penyakit ginjal, kelumpuhan, dsb Nyeri pinggang atau punggung karena osteomalasia, osteoporosis, osteoartritis, batu ginjal, dsb. Nyeri sendi pinggul karena artritis, osteoporosis, fraktur/dislokasi, saraf terjepit Berat badan menurun karena nafsu makan menurun, gangguan saluran cerna, faktor sosio-ekonomi Sukar menahan BAK karena obat-obatan, radang kandung kemih, saluran kemih, kelainan syaraf, faktor psikologis Sukar menahan BAB karena obat-obatan, diare, kelainan usus besar, kelainan rektum Gangguan ketajaman penglihatan karena presbiopi, refleksi lensa berkurang, katarak, glaukoma, infeksi mata.

 4. Gangguan pendengaran karena otosklerosis, ketulian menyebabkan kekacauan mental Gangguan tidur karena lingkungan kurang tenang, organik dan psikogenik (depresi, irritabilitas) Keluhan pusing-pusing karena migren, glaukoma, sinusitis, sakit gigi, dsb Keluhan perasaan dingin dan kesemutan anggota badan karena ggn sirkulasi darah lokal, ggn syaraf umum dan lokal Mudah gatal-gatal karena kulit kering, eksema kulit, DM, gagal ginjal, hepatitis kronis, alergi

Olahraga Tepat untuk Lansia 

Olahraga Tepat untuk Lansia
Image by : FreeDigitalPhotos.Net

Seiring pertambahan usia, fungsi dan usia organ tubuh akan mengalami penurunan. Olahraga tetap penting untuk orang lanjut usia (lansia).

Sebuah penelitian menyebutkan bahwa gaya hidup santai yang dijalani oleh beberapa lansia justru meningkatkan risiko kematian akibat penyakit jantung. Penyebabnya adalah denyut jantung yang semakin lemah dan penurunan fungsi kerja otot-otot di jantung karena minimnya aktvitas fisik perangsang kerja otot tersebut.

Karena itu, mereka yang berada pada usia lanjut, olahraga tetap dianjurkan. Tentunya dengan kadar dan intensitas yang lebih terukur. Hasil penelitian Houei Group Nursing Centre Miyakonojo, Miyazaki, Jepang, menjelaskan bahwa kondisi fisik setiap lansia berbeda, karena itu, kadar aktivitas fisik yang harus dijalani pun akan berbeda.

Sarannya, sebelum menentukan jenis olahraga yang akan dijalani, setiap lansia dianjurkan melakukan pemeriksaan fisik terlebih dahulu ke dokter.

Secara umum, ada tiga jenis olahraga untuk lansia.





Aerobik. Merupakan jenis olahraga untuk kesehatan jantung dan paru-paru, berupa gerakan tubuh secara umum. Jenis olahraga yang bisa dilakukan, misal jalan kaki, bersepeda santai, berenang.


Kekuatan. Jangan berpikir untuk meminta lansia mengangkat barbel. Latihan kekuatan bisa dilakukan dengan botol air mineral yang dilakukan perlahan-lahan atau benda-benda ringan lain. Bisa juga dengan melakukan gerakan duduk, kemudian berdiri. Tujuannya adalah melatih sendi dan otot agar tidak kaku.

Keseimbangan. Lansia mudah jatuh karena keseimbangan yang mereka miliki menurun. Latihan keseimbangan berguna untuk meningkatkan stabilitas tubuh lansia. Jenis latihan yang bisa dilakukan adalah dengan berdiri pada satu kaki, melakukan peregangan otot-otot lengan dan kaki, seperti saat kita melakukan pemanasan sebelum berolahraga pada umumnya.

Agar bisa mendapatkan latihan maksimal, lakukan setiap sesi latihan 30 menit, minimal dua kali dalam satu minggu. (Wiko Rahardjo)


















0 komentar:

Posting Komentar

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Justin Bieber, Gold Price in India