Sekapur Sirih

Selamat Datang ........di Blog Lembaga Lanjut Usia Indonesia Sumatera Selatan..... disinilah tempat kita bebagi cerita, saling bebagi informasi dan sebagai media silaturrahmi, .......Kritik, saran dan masukan untuk kemajuan Blog ini kami nantikan.....................

Sabtu, 26 April 2014

Tinggal Bersama Ortu yang Sudah Lansia, Apa yang Harus Diperhatikan?

.
Libatkan nenek dalam kegiatan keluarga, agar tidak merasa kesepian.
Libatkan nenek dalam kegiatan keluarga, agar tidak merasa kesepian.

REPUBLIKA.CO.ID,  JAKARTA - Berikan perhatian yang tulus pada kakek dan nenek. Pakar geriatri Dr dr Siti Setiati dan psikolog Elly Risman Musa memberikan saran: Perhatikan terlebih dahulu apakah nenek atau kakek yang di rumah merupakan lansia yang sehat atau sakit. Bila mereka sehat, perhatian secara psikologis seperti mengajak keduanya mengobrol, akan sangat baik dilakukan. Ingat, sapaan ringan umumnya sangat bermakna bagi mereka.

Berikut beberapa 'aturan main' yang disarankan kedua pakar itu:

  • Ketika nenek-kakek sakit, berikan perhatian akan kesehatannya lebih teliti lagi, terutama penggunaan obat-obatan. Je lilah melihat perubahan pada kakek dan nenek, seperti pola makan, atau pola minum. Itu bisa menjadi identifikasi masalah kesehatan secara dini.
  • Jangan lupa memerhatikan kebutuhan sehari-hari, seperti makan, minum, dan kebersihan, terutama bagi kakek atau nenek yang sudah menderita pikun.
  • Jaga pola komunikasi dengan kakek dan nenek. Cucu juga sebaiknya diajarkan untuk menjaga komunikasi dengan kakek-nenek sehingga mereka merasa tetap dihargai, seperti tetapkan waktu mengobrol yang rutin dengan keduanya.
  • Nenek-kakek juga sebaiknya tetap dili batkan dalam berbagai aktivitas fisik atau sosial. Tak ada salahnya juga menanyakan saran atau pendapat, agar mereka merasa dihargai sebagai se seorang yang masih eksis.
  • Saat jalan-jalan bersama keluarga, ajak nenek dan kakek ikut serta. Jangan pernah meninggalkan kakek dan nenek sendirian di rumah. Rasa kehilangan mereka akan semakin besar.
  • Untuk menjaga keamanan sang kakek atau nenek, ada baiknya jika kamar mereka tak diletakkan di lantai dua. Ini juga menghindari terjadinya hal-hal yang tak diinginkan. Terlebih, orang yang berusia lanjut biasanya mengalami pengapuran pada lutut. Kamar di lantai dasar bisa mempermudah mereka beraktivitas.
  • Bagi mereka yang tinggal jauh dengan nenek dan kakek, ada baiknya menetapkan jadwal rutin untuk mengunjungi mereka. Melihat serta mengobrol sang cucu dapat menjadi obat bagi rasa kesepian mereka.
  • Ketika sang anak sibuk atau tak punya waktu, solusinya adalah menyewa tenaga perawat. Syaratnya, pastikan orang yang dipekerjakan tersebut dapat menyayangi mereka seperti menyayangi orang tua sendiri. “Namun akan lebih baik lagi jika yang menjaga adalah sang anak sendiri,“ kata Siti.

Sumber:http://www.republika.co.id/

Rabu, 23 April 2014

SEJARAH BERDIRINYA ORGANISASI LEMBAGA LANJUT USIA INDONESIA SUMATERA SELATAN

SEJARAH BERDIRINYA  ORGANISASI  LEMBAGA LANJUT USIA  INDONESIA  
  SUMATERA  SELATAN

Oleh : Drs.H Son Eswandy   Humas  LLI Sum Sel  

 Berdasarkan  Undang  Undang  No.13 Tahun 1998 Tentang Kesejahteraan  Lansia ,Manusia itu dikatakn lansia  apabila sudah  ber umur  di atas  60 Tahun . Tapi Kenyataan  nya Orang itu sudah di katakan berusia lanjut atau  lansia  apabila sudah memasuki  umur  masa  Pensiun , kalau PNS atau  Pegawai  lainnnya  biasa umur  58 tAhun.

Manusia Lanjut usia atau  lansia   sebagi  warganegra  republik  Indonesia  ,tentu  mempunyai  hak  dan   kewajiban  kehidupan  ber masyarakat   berbangsa  dan bernegara   yang  sama  sesuai  dengan kemampuan  dan keterampilan   lansia   itu  sendiri  baik  fisik  dan  mental   dan sosial nya yg  hidup  ditengah  masyarakat .  
Kini  ditanah  air  telah berdiri  organisasi Lembaga  lanjut  Usia  Indonesia  , baik ditingkat  nasional  maupun  daerah   bahkan  sampai  ketingkat  kecamatan  sesuai  dengan  adanya  Undang  No.13 Tahun 1998   Tentang  kesejahteraan sosial lansia  dan anggaran dasar dan Rumah Tangga Lembaga  lanjut  usia  Indonesia .

Di Sumatra Selatan  berdirinya  Organsasi  Lembaga  lanjut Usia Indonesia atau Disingkt  LLI Sumatra  Selatan  tidak  terlepas  dari berdirinya  Organisasi  Lembaga  lanjut  usia  Indonesia  ditingkat pusat  dengan di deklarasikan nya  Kesepakatan  bersama Pembentukan  Lembaga lanjut  usia  Oleh  29  Organisasi  kemasyarakatan  atau organisasi  yg bergerak  dibidang  kegiatan  lanjut  Usia  tanggal  20 Mei 2000  yg   di deklarasikn  tgl  29   Mei 2000   di jakarta .


Pengukuhan Pengurus  Lembaga  lanjut   usia  Indonesia  Sumatra  selatan  priode  tahun 2005 -   2008  atau  Untuk  yg  pertama  kali  berdiri di  Sumatra  Selatan  dilakukan  oleh  pengurus  LLI  Pusatt  No.29 /Sk 02/LLI/-pst/111/2005  tanggal   3 Maret  2005    yang   ditanda tangani  Oleh ketua   Umum LLI  Pusat  bapak Sri Mulyono Herlambang . dengan sekretaris  jendral  N.Moerihadi ,SH.
Pengurus LLI Sumatra  Selatan  priode Th 2005  - 2008   yang  pertama kali  di ketuai   Oleh H.Jarab  Kol Purnawirawan , Wakil  Ketua  Amireoedin, Sekretaris  Drs.Ahmad Soedjai , Wakil Sekretaris  H Hasan Erhan  ,  Bendahara   Hj .Nur aini yahya bahar  , Wk Bendahara  Ny.Tursina,    dan  dilengkapi  dengan  5  Bidang
bidang   antara  lain   Bidang  Pembinaan kesra ,  Bidang  Kesehatan  lansia ,  Bidang Kerohanian   dan  Ke Agamaan serta  Bidang Peningkatan Peran serta  masyarakat dengan  16 orang  anggota  bidang  bidang .


Sedangkan  Untuk  Periode  yang ke 2  Pengurus  Lembaga  lanjut  usia  Indonesia  Sumatra  Selatan  Priode  th  2009 -  2012 ,  Berdiri  berdasarkan  Surat  Keputusan  LLI  Pusat  No.05 / Sk/LLI /-pst/IX/2008   yan  ditanda  tangani  oleh  Ketua  Umum LLI pusat  Drs.Titus .K Kurniadi  dan Sekretaris  jendral  Drs.S.Soemiarno  Msi  tertangal  23 September  2008.





Pengurus  Lembaga  lanjut  usia Indonesia  Sumatra  Selatan  priode  tahun  2009  -20012  di Ketua i oleh H.Amirroedin ,  Wakil Ketua Drs. H.A. Syarkowi Syirod ,  Sekretaris  Drs.H.Ahmad Soedjai  ,  Wakil Sekretaris H. Hasan Erhan ,  Bendahara  Hj Nur ani  Yahya Bahar,  Wakil Bendahara  Ny Tursina , dengan bidang yang sama dg sebelumnya dengan  17  org  anggota  pengurus  lain nya.
Sedangkan  untuk Priode  Ke 3  PENGURUS  Lembaga  lanjut   usia  Indonesia Sumatra  Selatan  priode  Tahun  2013 -2018   di Kukuhkan  berdasarkan  Surat  Keputusan  LLI Pusat  No.02 Tahun 2013   tanggal   6 Desember 2013  yang  ditanda tangani  oleh  KETUA  LLI  Pusat   H.Bachtiar Chamsyah SE .   Pengurus  LLI Sumatra  Selatan  ini juga  dikukuhkan tanggal  11 maret  2014  di Griya  Agung  Palembang  Oleh Ketua  Bidang  II  LLI  Pusat  DR.Budihardjo  Bsc,Msi  mewalkili  Ketua  Umum  LLI Pusat   yang disaksikan  Oleh  Gubernur  Sumatra Selatan   yang  diwakili Oleh Sekwilda Sumatra  Selatan  H.Muki Sulaiman SH. Ketua PKK Sumatra  Selatan Ny Eliza  Alex Nurdin , Para unsur  Muspida  propinsi dan Utusan Para  Pengurus Lembaga  Lanjut  lansia  dari  15 Kabupaten dan Kota  dalam Propinsi  Sumatra  Selatan .




Adapun  Pengurus  Lembaga  Lanjut  usia  Indonesia Sumatra  Selatan  priode  5th  2013 -2018   yang  di kukuhkan  tersebut  terdiri dari ketua  Umum Drs.H.A.Syarkowi Syirod ,  Sekretaris  A.Rohim Hambour BBA , Wakil Sekretaris  Hj. Nilam Wariwaty SH,  Bendahara  Siti  Aminah Ansyori , Wakil bendahara   Dewi Shinta SE ,   dan  Humas  LLI  Sumsel  Drs.H.Son.Eswandy  yang  dilengkapi   dengan  5  bidang bidang  dengan  anggota  bidang  sebanyak  28  Orang .
Kepengurusan  Lembaga lanjut  Usia  Sumatra Selatan ini  mulai  terhitung  Bulan  Maret   2014  mempunyai  Websites  sendiri  dg  alamat  :
 http://lansiasumsel.blogspot.com/   
                                               
Palembang....  21 April 2014  / Son Humas LLI Sumsel.

Sabtu, 19 April 2014

Makanan dan Kesehatan Lansia


Image
Proses kehidupan manusia sejak lahir sampai meninggal merupakan proses alami yang berjalan terus dan merupakan siklus kehidupan. Proses kehidupan ini meliputi proses pertumbuhan dan perkembangan. Selama proses tumbuh kembang ini terjadi banyak perubahan pada tubuh manusia. Pada salah satu tahapan proses ini ada yang disebut dengan masa tua atau lanjut usia.
Istilah Lanjut Usia
Di Indonesia, sebenarnya belum ada ketentuan yang pasti mengenai penggolongan siapa saja yang termasuk usia lanjut. Demikian juga dengan istilah usia lanjut. Orang sering menyebutnya berbeda-beda, misalnya manusia Usia Lanjut (manula), manusia lanjut usia (lansia), warga usia lanjut (wulan), golongan lanjut umur (glamur), usia lanjut (usila), sedangkan di Inggris disebut dengan istilah warga negara senior.
Umur atau usia dibedakan menjadi dua, yaitu umur kronologis dan umur biologis. Umur kronologis yaitu umur yang dicapai seseorang dalam kehidupannya dihitung dengan tahun kalender. Sedangkan umur biologis adalah umur atau usia yang sebenarnya di mana pematangan jaringan digunakan sebagai patokan atau indeks umur. Hal ini menjelaskan mengapa orang-orang yang secara kronologis berumur sama tetapi secara fisik dan mental berbeda. Proses biologis inilah yang dicegah agar tampak awet muda.
Menurut WHO, batasan usia bisa dibedakan menjadi: 1) Usia pertengahan (middle age) yaitu kelompok usia 45-59 tahun; 2) Lanjut usia (elderly) antara 60-74 tahun; 3) Lanjut usia tua (old) antara 75-90 tahun; dan 4) usia sangat tua (very old) di atas 90 tahun.
Batasan usia lanjut di Indonesia belum ada, tetapi menurut UU no 4 tahun 1965 pasal 1 menyatakan “seseorang dapat dinyatakan sebagai seorang jompo atau lanjut usia setelah yang bersangkutan mencapai umur 55 tahun, tidak mempunyai atau tidak berdaya mencari nafkah sendiri untuk keperluan hidupnya sehari-hari dan menerima nafkah dari orang lain”.
Saat ini berlaku adalah UU No 4 tahun 1998 tentang kesejahteraan lansia yang berbunyi: “Lansia adalah seseorang yang mencapai usia 60 tahun ke atas”.
Perubahan-Perubahan Yang Terjadi Pada Lansia
Pada usia lanjut terjadi perubahan yang meliputi perubahan fisik, mental, psikososial, dan spiritual. Perubahan fisik meliputi perubahan yang terjadi pada tubuh dan fungsi-fungsi organ tubuh. Kekuatan fisik dan daya tahan tubuh secara umum pada wulan mengalami penurunan, serta mekanisme kerja organ tubuh mulai terganggu. Kemunduran tersebut disebabkan oleh perubahan yang secara alami terjadi pada lansia, antara lain :
  1. Besar otot berkurang, karena jumlah dan besar serabut otot berkurang,
  2. Metabolisme tubuh menurun,
  3. Kemampuan bernafas menurun karena elastisitas paru-paru berkurang,
  4. Kepadatan tulang menurun karena berkurangnya mineral, sehingga lebih mudah mengalami cidera,
  5. Sistem kekebalan tubuh menurun hingga peka terhadap penyakit dan alergi,
  6. Sistem pencernaan terganggu yang disebabkan antara lain oleh tanggalnya gigi, kemampuan mencerna dan menyerap zat gizi yang kurang efisien dan gerakan peristaltik usus menurun,
  7. Indra pengecap dan pembau sudah kurang sensitif (kurang peka) yang menyebabkan selera makan menurun.
Nutrisi Untuk Lansia
Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, pada usia lanjut terjadi kemunduran pada organ tubuh. Oleh karena itu hidup di usia lanjut harus selalu tetap optimis, ceria, dan berusaha selalu hidup sehat. Beberapa hal yang perlu diperhatikan agar tetap sehat di usia lanjut adalah faktor gizi (makanan dan pola makan), olahraga, dan gaya hidup.
Makanan dan pola makan yang sehat dapat menjamin wulan untuk hidup lebih sehat, tetap aktif dalam waktu yang lama, membantu melindungi diri dari penyakit, dan mempercepat penyembuhan bila terkena sakit. Banyak wulan yang menjalani hidup yang aktif dengan beberapa masalah kesehatan, sehingga menjadi rentan dan mudah terkena sakit dan beresiko kekurangan gizi.
Pendidikan gizi bagi kaum usia lanjut, kelompok pra pensiun dan mereka yang merawat wulan merupakan salah satu hal yang penting untuk mencegah terjadinya salah nutrisi yang bisa menimbulkan hal-hal yang tidak diinginkan. Masalah gizi yang dihadapi para lansia terkait dengan menurunnya aktifitas fisiologis tubuhnya. Selain itu status kesehatan yang tidak seragam menyulitkan menetapkan standar kebutuhan zat gizi lansia tersebut. Belum ada standar yang jelas di Indonesia, namun dari hasil Widya Karya Nasional Pangan dan Gizi (LIPI, 1989) ditetapkan angka kecukupan gizi yang dianjurkan untuk wulan dalam sehari.
Tabel 1. Angka Kecukupan Energi Dan Zat Gizi Yang Dianjurkan Untuk Lansian Dalam Sehari
Komposisi Laki-laki Perempuan
Energi (Kal) 1960 1700
Protein (gram) 50 44
Vitamin A (RE) 600 500
Thiamin (B1) (mg) 0.8 0.7
Riboflavin (B2)(mg) 1.0 0.9
Niasin (B3) (mg) 8.6 7.5
Vitamin B12 (mg) 1.0 1.0
Asam folat (mikrogram) 170 150
Vitamin C (mg) 40 30
Kalsium (mg) 500 500
Fosfor (mg) 500 450
Besi (mg) 13 16
Seng (mg) 15 15
Iodium (mikrogram) 150 150
Sumber: Widya Karya Nasional Pangan dan Gizi (LIPI, 1989)
Energi
Kecepatan metabolisme pada lansia menurun sekitar 15-20%. Disebabkan karena berkurangnya massa otot.  Selain itu, aktifitas (kerja dan olahraga) yang dilakukan oleh lanjut usia umumnya menurun. Agar metabolisme dalam tubuh wulan tetap berlanjut, dibutuhkan energi sebanyak 1960 kkal untuk pria dan 1700 kkal untuk wanita. Energi ini diperoleh dari karbohidrat, lemak dan protein. Komposisi energi yang baik untuk wulan yaitu 20-30% dari protein, 20% dari lemak dan 50-60% dari karbohidrat. Energi atau kalori yang berlebihan dapat menyebabkan overweight (kegemukan), yang dapat mempercepat timbulnya penyakit degeneratif. Sebaliknya bila terlalu sedikit, maka cadangan energi dalam tubuh akan digunakan, sehingga tubuh menjadi kurus.
Protein
Kebutuhan protein bagi orang dewasa rata-rata ditetapkan sebesar 0,8 g per kg berat tubuh per hari, dengan syarat kualitas proteinnya setara dengan telur. Untuk protein yang kualitasnya lebih rendah dari telur, diperlukan jumlah yang lebih banyak. Oleh sebab itu ditetapkan titik amannya kebutuhan protein orang dewasa adalah sekitar 1 g per kg berat badan.
Pada usia lanjut, meskipun massa ototnya berkurang tetapi kebutuhan akan protein tidak berkurang. Ini disebabkan efisiensi penggunaan protein oleh tubuh pada wulan berkurang dikarenakan  pencernaan dan penyerapannya kurang efisien. Di samping itu adanya tekanan batin (stress), penyakit infeksi, patah tulang dan lain-lain, akan meningkatkan kebutuhan protein bagi lansia. Beberapa penelitian merekomendasikan agar sebaiknya konsumsi protein bagi wulan ditingkatkan sebesar 12-14% dari porsi orang dewasa.
Sumber protein yang baik bisa berasal dari putih telur, susu rendah lemak, daging rendah lemak, kacang-kacangan, dan supplemen seperti whey atau soy protein.
Lemak
Konsumsi lemak yang dianjurkan adalah kurang dari 30% total kalori yang dibutuhkan. Konsumsi lemak total yang terlalu tinggi (lebih dari 40 persen dari konsumsi energi) dapat menimbulkan penyakit atherosklerosis (penyumbatan pembuluh darah ke arah jantung). Dianjurkan 20% dari konsumsi lemak tersebut adalah asam lemak tidak jenuh (PUFA = poly unsaturated faty acid). Minyak nabati merupakan sumber asam lemak tidak jenuh yang baik, sedangkan lemak hewan banyak mengandung asam lemak jenuh.
Hal lain yang sangat perlu diperhatikan yaitu adanya kandungan trans fat (lemak trans). Jenis asam lemak ini lebih berbahaya dibandingkan dengan asam lemak jenuh. Lemak inilah yang berperan dalam pembentukan kolesterol berlebih dalam tubuh manusia. Lemak trans bisa muncul dalam sumber lemak yang baik jika tidak digunakan dengan cara yang benar. Minyak nabati yang baik seperti minyak zaitun, minyak canola jika digunakan untuk menggoreng dalam waktu yang lama bisa memunculkan lemak trans. Margarine yang diproses dengan cara hidrogenasi sebagian juga mengandung lemak trans dan lebih banyak lemak trans yang terbentuk jika digunakan dalam menggoreng.
Sumber lemak yang baik dapat berasal dari ikan dan minyak ikan, minyak zaitun, minyak bekatul, minyak canola, minyak kedele, lemak alami yang berasal dari buah-buahan.
Karbohidrat dan Serat Makanan
Karbohidrat tetap menjadi sumber kalori utama bagi lansia. Sumber karbohidrat untuk lansia  bisa diperoleh dari sumber karbohidrat kompleks seperti serealia (biji-bijian) terutama dari serealia utuh (whole grain), umbi-umbian, dan kacang-kacangan. Lansia sebaiknya mengurangi konsumsi gula-gula sederhana seperti gula pasir dan sirup dan menggantinya dengan karbohidrat kompleks. Karbohidrat yang berasal dari biji-bijian dan kacang-kacangan utuh selain berfungsi sebagai sumber energi juga berfungsi sebagai sumber serat dan protein.
Salah satu masalah yang banyak diderita oleh para lansia yaitu sembelit atau konstipasi (susah buah air besar) dan terbentuknya benjolan-benjolan pada usus. Serat makanan telah terbukti dapat menyembuhkan kesulitan tersebut. Serat terdiri dari dua jenis yaitu serat larut dan serat tidak larut. Serat larut pangan berfungsi membantu memperlancar BAB, serta mengikat lemak  pada usus sehingga tidak terserap tubuh dan dikeluarkan bersama kotoran. Serat ini juga berperan dalam membantu menjaga kadar gula darah tetap normal, dan menjaga badan tetap ideal. Serat tidak larut pangan dapat membantu memperlancar BAB.
Lansia tidak dianjurkan mengkonsumsi supplemen serat, karena dikuatirkan konsumsi seratnya bisa berlebihan sehingga bisa menyebabkan mineral dan zat gizi lain terserap oleh serat  sehingga tidak bisa digunakan oleh tubuh.
Sumber serat yang baik bagi lansia bisa diperoleh dari sayuran, buah-buahan segar, dan biji-bijian utuh seperti gandum utuh, beras merah dan beras coklat, oatmeal, dan bekatul.
Banyak lansia yang mengalami kesulitan dalam konsumsi susu (mengalami diare). Hal ini disebabkan dalam ususnya tidak terdapat enzim pencerna laktosa (gula susu), sehingga laktosa dicerna oleh mikoba usus besar dan menimbulkan diare. Produk-produk susu yang sudah difermentasi misalnya yogurt dan keju tidak menimbulkan diare karena kandungan laktosanya telah digunakan olah bakteri untuk proses fermentasi. Akan tetapi selalu untuk memilih produk-produk fermentasi susu yang dibuat dari susu yang rendah lemak. Produk fermentasi susu ini juga merupakan sumber protein, vitamin dan mineral.
Vitamin dan Mineral
Hasil penelitian menyimpulkan bahwa umumnya para lansia kurang mendapat asupan vitamin A, B1, B2, B6, niasin, asam folat, vitamin C, D, dan E. Umumnya disebabkan oleh kurangnya pengetahuan tentang gizi, pembatasan konsumsi makanan bergizi karena alasan citarasa dan biaya, serta kurangnya konsumsi buah-buahan dan sayuran.
Sedangkan masalah kekurangan mineral yang paling banyak diderita wulan adalah kurang mineral kalsium yang menyebabkan kerapuhan tulang dan kekurangan zat besi yang dapat menyebabkan anemia.
Kebutuhan vitamin dan meneral bagi lansia menjadi penting untuk membantu metabolisme zat-zat gizi yang lain. Sayuran dan buah hendaknya dikonsumsi secara teratur sebagai sumber vitamin, mineral dan serat. Jika dirasa kurang mendapat asupan vitamin dan mineral dari bahan makanan, maka penggunaan supplemen bisa membantu memenuhi kebutuhan tersebut.
Air
Air merupakan salah satu komponen yang penting bagi lansia. Cairan dalam bentuk air dalam minuman dan makanan sangat diperlukan tubuh untuk mengganti cairan tubuh yang hilang dalam bentuk keringat dan urin, membantu pencernaan makanan dan membersihkan ginjal (membantu fungsi kerja ginjal). Orang dewasa dianjurkan minum sebanyak 2 sampai 2,5 liter per hari. Ketentuan ini berlaku pula pada wulan (minum lebih dari 6 – 8 gelas per hari).
Tips Dalam Menyusun Menu Makanan Untuk Lansia
Para ahli gizi menganjurkan bahwa untuk wulan yang sehat, menu sehari-hari hendaknya :
  1. Tidak berlebihan, tetapi cukup mengandung zat gizi sesuai dengan persyaratan kebutuhan wulan (50-60% karbohidrat, 20% lemak, dan 20-30% protein).
  2. Bervariasi jenis makanan dan cara olahnya;
  3. Membatasi konsumsi lemak yang tidak kelihatan (menempel pada bahan pangan, terutama pangan hewani);
  4. Membatasi konsumsi gula, dan minuman yang banyak mengandung gula;
  5. Menghindari merokok dan minuman alkohol;
  6. Cukup mengkonsumsi makanan berserat (buah-buahan, sayuran dan serealia) untuk menghindari sembelit atau konstipasi,
  7. Bahan makanan yang tinggi kalsium seperti susu non fat, yoghurt dan ikan.
  8. Makanan yang mengandung zat besi seperti kacang-lacangan, daging rendah lemak, bayam dan sayuran hijau.
  9. Membatasai penggunaan garam dan MSG. Gunakan garam diet.
  10. Bahan makanan sebagai sumber zat gizi sebaiknya dari bahan makanan yang segar dan mudah dicerna serta mudah dikunyah.
  11. Minum yang cukup.
Contoh Menu Makanan Untuk Lansia
Menu makanan sehari-hari untuk lansia dapat disusun berdasaran konsep 4 sehat 5 sempurna atau konsep gizi seimbang. Contoh susunan makanan untuk wulan dapat dilihat di tabel berikut.
Tabel 1. Contoh susunan makanan lansia dalam sehari

Jenis Pangan Jumlah Kelompok makanan
Breakfast Oatmeal 1 porsi Karbohidrat

Susu rendah lemak/tinggi kalsium 1 gelas Susu

Jeruk 1 buah Buahan
Mid-morning Biskuit rendah lemak/tinggi serat 2-3 pcs Makanan selingan

Melon 1 potong Buahan
Lunch Nasi putih/nasi merah 1 mangkuk Karbohidrat

Daging ayam 1 potong Protein

Tahu 1 potong Protein

Bayam 1 porsi/mangkuk Sayuran

Melon 1 potong Buahan
Mid afternoon Pepaya 1 potong Buahan
Evening meal Ikan 1 potong Protein

Sup krim jamur isi sayur dan potongan roti gandum kering 1 mangkuk Karbohidrat & Sayuran

Pepaya 1 potong Buahan
Agar tidak membosankan, variasikan menu sehari-hari dengan bahan-bahan makanan yang menyehatkan yang bisa diperoleh di sekitar kita. Selain itu bahan makanan yang bervariasi dapat saling melengkapi kandungan gizinya. Tabel berikut memperlihat jenis-jenis bahan makanan pengganti.
Tabel 2. Berbagai kelompok makanan pengganti/penukar
Kelompok Makanan BahanMakanan
Sumber Karbohidrat Beras merah, beras coklat, beras hitam, oatmeal, jagung, kentang, roti gandum, roti tawar, singkong, talas, ubi jalar, ubi ungu, macaroni (pasta), mie.
Sumber Protein Hewani Daging ayam tanpa kulit, daging sapi, hati (ayam atau sapi), telur unggas, ikan mas, ikan kembung, ikan sarden, ikan tuna, bandeng, baso daging.
Sumber Protein Nabati Kacang tanah, kedelai, kacang hijau, kacang merah, kacang tolo, tahu, tempe, oncom.
Buah-buahan Pepaya, jeruk, apel, melon, belimbing, alpukat, jambu biji, mangga, nangka, pisang, semangka, sirsak, strawberry, tomat.
Sayuran Bayam, buncis, daun pepaya, daun singkong, katuk, kapri, kacang panjang, pare, kecipir, sawi, wortel, selada, kol, terung, jagung manis.
Susu Susu sapi rendah lemak dan tinggi kalsium, susu kedelai.
Makanan/minuman selingan Biskuit rendah kalori kaya serat, buah-buahan, teh hijau, agar-agar rendah gula , jus buah tanpa gula, minuman bekatul, rujak buah, yogurt.
Olahraga Lansia
Tingkat kesegaran jasmani akan berkurang seiring dengan pertambahan usia. Penurunan kemampuan akan semakin terlihat setelah umur 40 tahun, sehingga saat usia lanjut kemampuan akan turun antara 30-50%. Lansia seharusnya berolahraga dan disesuaikan dengan kondisi fisik (adanya penyakit) dan umurnya. Untuk lansia, diberikan patokan untuk berolahraga antara lain yaitu dengan menggunakan beban ringan atau sedang, waktu bisa relatif lebih lama, bersifat aerobik dan atau kalistenik (gerakan yang dinamis, sederhana, dan berirama, serta sedikit menggunakan alat).
Beberapa contoh olahraga yang sesuai dengan patokan diatas yaitu jalan kaki, bentuk permainan yang ada unsur jalan kaki, misalnya golf, lintas alam, mendaki bukit, senam dengan faktor kesulitan kecil, dan berolahraga yang bersifat rekreatif. Selain itu bisa juga dilakukan di fitness center dengan latihan-latihan seperti latihan beban yang ringan atau menggunakan treadmill. Latihan otot untuk wulan bisa menghambat laju perubahan degeneratif.
Penyakit Yang Biasa Diderita Lansia
Usia lanjut memiliki banyak masalah dengan kesehatan yang terkait dengan menurunnya fungsi tubuh dan faktor-faktor sekitar seperti makanan dan lingkungan sekitar. Penyakit-penyakit yang biasa diderita oleh usia lanjut antara lain:
Jantung dan serangan jantung
Untuk mencegah dari serangah jantung, bisa dilakukan dengan cara-cara berikut yaitu makan makanan yang sehat untuk menurunkan tekanan darah tinggi dan kadar kolesterol dalam darah, kurangi berat badan jika kita termasuk memiliki berat yang berlebih (overweight), berhenti merokok, kurangi stress, cukup berolahraga (misalnya jogging dan jalan kaki) atau melakukan aktifitas fisik yang lain, kurangi konsumsi garam sampai 5 mg (atau sekitar 1 sendok teh dalam 24 jam) dan hindari makanan gorengan dan bergaram.
Tekanan Darah Tinggi
Untuk mencegah terjadi penyakit tekanan darah tinggi , lakukan aktifitas fisik seperti olahraga secara teratur, jalan kaki, yoga, atau aerobik yang ringan; jaga berat tubuh agar pada kondisi ideal, ikuti pola makan sehat seperti makan makanan yang berasal dari buah dan sayuran, susu rendah kalori, minyak ikan, hindari minuman beralkohol dan soft drink, berhenti merokok dan kurangi konsumsi garam atau diganti dengan garam diet.
Arthritis (reumatik)
Untuk mencegah penyakit reumatik ini biar tidak kumat antara lain: lakukan latihan fisik dan berjalan kaki secara teratur, pola makan yang seimbang dan gaya hidup yang sehat dapat mencegah penyakit ini, minumlah suplemen berupa kalsium dan vitamin D secara teratur bila tidak tercukupi dari makanan yang dikonsumsi, lakukan olahraga angkat beban ringan secara teratur, hindari merokok dan alkohol, lakukan tes tulang untuk melihat kondisi tulang kita.
Osteoporosis (tulang rapuh)
Berikut adalah langkah-langkah untuk mencegah tulang menjadi cepat lemah dan rapuh, yaitu dengan cukup konsumsi kalsium setiap hari; cukup vitamin D setiap hari (dapat diperoleh dari makanan/minuman atau sinar matahari); makan makanan yang sehat yang mengandung vitamin A, Vitamin C, magnesium, seng dan protein , yang dapat berasal dari susu, buah-buahan dan sayuran hijau dan berdaging; selalu aktif secara fisik dapat membantu kesehatan tulang; jangan merokok karena bisa merusak tulang dan menurunkan kadar estrogen dalam tubuh; dan hindari pekerjaan-pekerjaan atau aktifitas yang beresiko besar untuk terjatuh.
Diabetes
Untuk mengontrol diabetes, lakukan latihan setiap pagi misalnya berjalan pagi, jogging dengan intensitas kecil atau sedang, atau aerobik ringan; pilihlah makanan-makanan yang sehat (rendah lemak, rendah kalori dan rendah garam); hindari konsumsi gula dan sirup, pilihlah gula diet; konsumsi sayuran dan buah segar, ganti soft drink dengan jus buah tanpa gula atau air putih; makan makanan dan snack yang sesuai (rendah gula) pada waktu-waktu tertentu dalam sehari agar kadar gula darah bisa terjaga; dan yang terakhir yaitu selalu lakukan kontrol ke dokter.
Kanker
Untuk mencegah kanker: berhentilah merokok, konsumsi buah dan sayur secukupnya yang dapat mempunyai efek melindungi dari kanker (sebagai antioksidan), konsumsi teh hijau  secangkir sehari secara teratur dapat mencegah kanker dan juga melindungi jantung, aktifitas fisik secara teratur dan menjaga berat badan, juga menghindari bahan-bahan makanan yang mempunyai efek karsinogenik dan menghindari dari bahan-bahan atau sumber radiasi.
Ginjal
Sakit ginjal dapat dicegah dengan menjaga tekanan darah di batas normal, menjaga berat badan, kurangi makanan berlemak, minum air yang cukup, kurangi minum kopi, hindari minuman beralkohol, tidak merokok atau menggunakan produk tembakau.
Pembesaran prostat
Untuk mencegahnya yaitu dengan teratur melakukan olahraga ringan, makan makanan yang bergizi seperti sayuran dan buahan (kubis-kubisan, alpukat, kacang-kacangan, labu, tomat, ikan dan minyak ikan), mengikuti pola makan sehat, tidak merokok, tidak begadang, kurangi makanan pedas yang berlebihan, dan memeriksakan ke dokter secara berkala.
TBC
TBC adalah penyakit menular yang disebabkan oleh mikroba. Untuk pencegahannya yaitu hidup bersih dan sehat, mencuci tangan setelah berada di sekitar orang yang mengidap penyakit batuk kronik, konsumsi makanan yang kaya akan vitamin, mineral, kalsium, protein dan serat, hindari berada cukup dekat dengan orang yang sedang batuk, olahraga teratur di tempat yang berudara segar dan sejuk. Lakukan pemeriksaan jika menderita batuk agak lama.
Penyakit mata
Penyakit mata atau katarak adalah salah satu penyakit yang menyerang lansia. Pencegahannya yaitu dengan mengkonsumsi makanan yang kaya vitamin A, C dan E seperti buah-buahan, sayur-sayuran, dan ikan. Kandungan katekin dalam teh hijau juga membantu mencegah terjadinya katarak. Istirahatkan mata selama selama 5-30 menit jika kita sedang membaca (caranya: menutup mata atau menghadap ke suatu arah tertentu, bernapas dalam dan menutup mata dengan telapak tangan). Gunakan kacamata gelap jika sedang berada di luar di siang hari.
Alzheimer (penyakit pikun)
Agar tidak pikun, mulailah rajin berolahraga yang ringan, konsumsi makanan yang bergizi seperti serealia utuh (yang banyak kandungan vitamin B nya), ikan dan minyak ikan, teh, sayuran dan buahan (misalnya buah delima), makanan yang mengandung vitamin D (misalnya telur, susu), selalu aktif berpikir, tidur teratur dan cukup, serta melindungi otak dari ancaman cedera atau yang lainnya.
Peranan Bakteri Baik Dalam Usus Bagi Lansia
Sebuah studi baru menemukan bahwa kunci panjang umur bagi lansia terletak pada triliunan ‘bakteri baik’ yang hidup di dalam usus orang-orang berusia 60 tahun ke atas tersebut. Keberagaman bakteri tersebut hanya bisa didapatkan dari variasi makanan yang dikonsumsi, terutama dari buah-buahan dan sayuran.
Dengan keberagaman bakteri yang ada maka hal ini dapat membantu mencegah sejumlah besar penyakit serta gangguan kesehatan seiring dengan pertambahan usia seperti hilangnya daya ingat.
“Studi ini pun memberikan motivasi bagi banyak orang agar tidak memberi makan kakek neneknya dengan makanan berkalori dan bervitamin saja, justru lebih baik jika Anda memvariasikan makanan mereka karena Anda juga memberi makan bakteri-bakteri baik di dalam ususnya,” ungkap peneliti.
Kesimpulan ini didapatkan setelah peneliti menanyai 178 pria dan wanita berusia 64-72 tahun tentang pola makannya, kemudian menganalisis bakteri-bakteri di dalam ususnya dan menempatkan partisipan dalam sebuah tes kesehatan. Partisipan sendiri terbagi dalam dua kategori, partisipan yang tinggal di rumah dan partisipan yang tinggal di rumah sakit.
Hasilnya, lansia yang tinggal di rumah sakit selama lebih dari enam minggu memiliki variasi bakteri usus yang lebih sedikit dibandingkan lansia yang tinggal di rumah. Kondisi kesehatannya pun lebih buruk dan pola makannya tidak bervariasi.
Lansia yang tinggal di rumah sakit juga makan buah-buahan dan sayuran namun dalam porsi yang lebih kecil, bahkan sebagian besar pola makannya didominasi makanan berlemak, mengandung gula dan daging. Jumlah asupan roti gandum dan serealnya pun lebih kecil daripada partisipan yang tinggal di rumah saja.
Menurut peneliti dari University College Cork tersebut, menu yang diberikan kepada para lansia ini sebenarnya sudah divariasi, namun kondisi para lansia-lah yang membuat pilihan makanannya menjadi kurang menarik. Biasanya hal ini disebabkan oleh masalah pada gigi, sistem pencernaan ataupun menurunnya ketertarikan lansia terhadap berbagai hal di sekitarnya sehingga mereka cenderung memilih makanan ringan seperti teh dan roti panggang saja.
Peneliti Paul O’Toole mengatakan ada beberapa cara yang dilakukan bakteri-bakteri dalam usus untuk membantu lansia tetap fit. Sejumlah bakteri membantu melepaskan energi dari buah dan sayuran serta menjaga kesehatan usus. Bakteri lainnya memperkuat otot dan menjaga otak lansia tetap bisa bekerja dengan cepat, termasuk mencegah lansia ini terjatuh atau terpeleset.
“Perlu lebih banyak upaya untuk memastikan para lansia ini makan makanan yang bervariasi. Kalaupun lansia tak bisa memakan makanan yang ditawarkan, industri makanan seharusnya bisa mencari cara untuk membuat alternatif yang bisa menarik minat para lansia,” pungkasnya seperti dilansir medindia, Jumat (20/7/2012).
Tips Makanan Sehat Bagi Lansia
Berikut ini adalah beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam menu makanan bagi lansia, sebagaimana ditulis dalam situs Perhimpunan Dokter Spesialis Penyakit Dalam Indonesia.
1. Membuat masakan dengan bumbu yang tidak merangsang, seperti pedas atau asam, karena dapat mengganggu kesehatan lambung dan alat pencernaan.
2. Mengurangi pemakaian garam, yakni tidak lebih dari 4 gram per hari, untuk mengurangi risiko tekanan darah tinggi.
3. Mengurangi santan, daging yang berlemak, dan minyak agar kolesterol darah tidak tinggi. Memperbanyak makanan yang berkalsium tinggi, seperti susu dan ikan. Pada orang lanjut usia, khususnya ibu-ibu yang menopause, sangat perlu mengkonsumsi kalsium untuk mengurangi risiko keropos tulang.
4. Memperbanyak makanan berserat, seperti sayuran mentah, agar pencernaan lancar dan tidak sembelit.
5. Mengurangi konsumsi gula dan makanan yang mengandung karbohidrat tinggi agar gula darah normal, khususnya bagi penderita kencing manis agar tidak terjadi komplikasi lain.
6. Menggunakan sedikit minyak untuk menumis dan kurangi makanan yang digoreng. Perbanyak makanan yang diolah dengan dipanggang atau direbus karena makanan tersebut mudah dicerna.
7. Membuat masakan yang lunak dan mudah dikunyah sehingga kesehatan gigi terjaga.
[Dari berbagai sumber]

Studi: Dunia Maya Ampuh Kurangi Depresi Lansia


Ilustrasi lansia bermain internet. (iStock)


VIVAlife - Internet diciptakan tanpa pandang usia. Siapapun berhak merasakan manfaatnya, baik tua maupun muda. Namun bagi lansia, internet punya fungsi lebih dari sekadar memperlancar komunikasi.

Penelitian mengatakan, lansia yang gemar mengoperasikan internet dapat dengan mudah memerangi depresi. Di Amerika Serikat, sekitar 10 juta orang tua menderita depresi karena kesepian dan terisolasi.

Studi yang dilakukan oleh Shelia Cotten dari Michigan State University itu pun meneliti ribuan pensiunan selama enam tahun. Ditemukan, internet dapat mengurangi tekanan hidup lansia lebih dari 30 persen.





“Itu efek yang sangat kuat. Mereka membutuhkan komunikasi di jejaring sosial agar tidak merasa kesepian,” kata Cotten. Survei itu yang terbesar dan paling komprehensif di antara penelitian sejenisnya.

Studi sebelumnya hanya menyatakan, internet membantu orang mengatasi depresi. Namun dalam studi terbaru, peneliti bisa mengukur tingkat depresi peserta sebelum dan sesudah menggunakan internet.

“Penggunaan internet terus mengurangi depresi, bahkan mengendalikan depresi agar tidak kembali,” lanjut Cotten, seperti dikutip dari laman Daily Mail.






Lebih jauh diungkapkan, duduk terus-menerus di depan komputer untuk menuntaskan pekerjaan sehari-hari memang berdampak negatif. Tapi bersenang-senang dengan internet, meningkatkan kesejahteraan.

Dari studi itu, diharapkan para lansia mau mempelajari internet demi kebaikan hidup mereka. (umi)
Sumber : ife.viva.co.id/news/

Jumat, 18 April 2014

MENUJU LANSIA SEHAT DAN AKTIF MELALUI PENDEKATAN SIKLUS HIDUP



Jakarta - Kesehatan merupakan milik kita yang paling berharga. Jadi masalah kesehatan merupakan aspek yang sangat penting yang perlu diperhatikan oleh semua orang termasuk para lanjut usia. Salah satu indikator keberhasilan Pembangunan Kesehatan di Indonesia adalah meningkatnya Umur Harapan Hidup (UHH) manusia Indonesia dimana pada RPJMN Depkes, tahun 2014 diharapkan terjadi peningkatan UHH dari 70,6 tahun pada 2010 menjadi 72 tahun pada 2014. Sejalan dengan meningkatnya usia harapan hidup maka akan terjadi 
 perubahan struktur usia penduduk dengan bertambahnya jumlah penduduk lanjut usia.



Hasil Sensus Penduduk tahun 2010, Indonesia saat ini termasuk lima besar negara dengan jumlah penduduk lanjut usia terbanyak di dunia yakni, mencapai 18,1 juta jiwa atau 7,6 persen dari jumlah penduduk. Jumlah penduduk lansia 60 tahun atau lebih diperkirakan akan terus meningkat sehingga pada tahun 2025 diperkirakan mencapai jumlah 36 juta (proyeksi Bappenas).
Demikian sambutan Direktur Keperawatan dan Keteknisian Medik, Suhartati, S.Kp, M.Kes. dalam rangka Workshop Kesehatan Lanjut Usia dengan Tema “ Menuju Lansia Sehat dan Aktif Melalui Pendekatan Siklus Hidup” Tema ini diangkat untuk membuka wawasan kita semua bahwa masa lansia harus dihadapi dengan tetap sehat dan aktif, jadi harus disiapkan sedini mungkin, bukan hanya pencegahan penyakit pada masa pralansia dan masa lansia. Sehat hari ini adalah investasi untuk sehat di masa lansia. Peserta workshop sebanyak 150 orang terdiri dari unsur: Lintas program di lingkungan Kementerian Kesehatan, Lintas sektor terkait, Lembaga Swadaya Masyarakat, Pengelola program di jajaran Dinkes DKI Jakarta, Dinas Kesehatan di Jabodetabek, Perguruan Tinggi, Organisasi Profesi, Dokter dan perawat Puskesmas dari DKI dan Jabodetabek, PKK, Organisasi masyarakat yang bergerak dibidang kelanjut usiaan. Acara diadakan pada tanggal 7 Juni 2013 di Jakarta.
Beliau juga mengatakan bahwa pada usia lanjut terjadi kemunduran sel-sel karena proses penuaan yang dapat berakibat pada kelemahan organ, kemunduran fisik, timbulnya berbagai macam penyakit terutama penyakit degeneratif, seperti jantung koroner, stroke, patah tulang akibat osteoporosis, demensia dan lain-lain. Hal ini sangat memberatkan perekonomian baik pada penderita maupun pemerintah karena penyakit tersebut memerlukan pengobatan yang lama dan perlu banyak dana baik untuk terapi dan rehabilitasinya.
Kementerian Kesehatan telah merumuskan berbagai kebijakan, program dan kegiatan yang dapat menunjang derajat kesehatan dan mutu kehidupan lanjut usia. Program pokok kesehatan menanamkan pola hidup sehat dengan lebih memprioritaskan upaya pencegahan penyakit (preventif) dan peningkatan kesehatan (promotif), tanpa mengabaikan upaya pengobatan (kuratif) dan rehabilitatif.



Tujuan Program Kesehatan Lanjut Usia adalah meningkatkan derajat kesehatan lanjut usia agar tetap sehat, aktif, mandiri dan berdaya guna baik bagi dirinya sendiri, keluarga maupun masyarakat. Sehat dan aktif di usia lanjut mempunyai makna bahwa kita harus meningkatkan derajat kesehatan dari para lanjut usia sehingga mereka mempunyai kesempatan untuk dapat berperan serta dalam kehidupan bermasyarakat dan berbangsa, dapat berbagi pengalaman dan pikiran yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas hidup para lanjut usia. Dengan makin berkembangnya pengetahuan yang mempelajari tentang lanjut usia (ilmu Geriatri) melalui upaya promotive, preventif, kuratif dan rehabilitatif, telah mengupayakan agar para lanjut usia dapat menikmati masa tua yang bahagia dan berguna. Dengan demikian maka aspek-aspek yang dapat dikembangkan adalah upaya pencegahan agar proses menua (degeneratif) dapat di jalani dalam keadaan tetap sehat, sebaliknya yang sudah tua dan mengalami masalah kesehatan perlu dipulihkan (rehabilitatif) agar tetap mampu mengerjakan kehidupan sehari-hari secara mandiri.
Pola hidup sehat, untuk menjadi sehat dan aktif di usia lanjut seharusnya sudah dirancang jauh sebelum memasuki masa usia lanjut. Bahkan sudah harus dimulai semenjak masih dalam kandungan, masa bayi, anak, remaja dan dewasa. Kondisi kesehatan di sepanjang siklus kehidupan manusia sangat menentukan derajat kesehatan pada masa usia lanjut.
Ke depan kita harapkan orientasi program kesehatan adalah menyiapkan generasi saat ini menjadi generasi yang sehat dan tetap sehat sampai memasuki masa usia lanjut. Sehingga memasuki usia lanjut bukan menjadi masalah tapi merupakan suatu anugrah yang patut disyukuri dan dinikmati.



Perlu ditekankan kepada setiap program di setiap kelompok umur bahwa sehat saat ini merupakan investasi untuk menjadi sehat dan tetap aktif sampai memasuki usia lanjut. Dengan pendekatan siklus hidup kita menekankan bahwa upaya kesehatan yang dilakukan oleh setiap kelompok umur hasil akhirnya adalah masyarakat dapat memasuki usia lanjut dalam keadaan sehat, aktif dan mandiri.
Di samping itu para lanjut usia perlu untuk mempertahankan pola hidup sehat yakni dengan mengkonsumsi makanan yang bergizi seimbang, melakukan aktivitas fisik/olahraga secara benar dan teratur, tidak merokok, hindari faktor resiko penyakit degeneratif, memeriksakan kesehatan secara teratur, terus menyalurkan hobby dan kebiasaan yang bermanfaat, serta tingkatkan keimanan dan ketaqwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa. Hal-hal tersebut perlu terus diperhatikan dan disosialisasikan kepada masyarakat baik kepada lanjut usia maupun yang masih berusia muda.
Upaya untuk menuju lanjut usia sehat dan aktif harus sudah dimulai sedini mungkin dengan pendekatan siklus hidup sesuai dengan 5 fase kehidupan yaitu : fase konsepsi, fase bayi dan anak, fase remaja, fase dewasa dan fase lansia. Setiap tahap kehidupan mempunyai upaya pendekatan yang berbeda-beda untuk mencapai derjat kesehatan yang oprtimal pada fase tersebut dan menyiapkan kesehatan untuk fase berikutnya sampai menjadi lanjut usia. Untuk itu diperlukan upaya promotif, preventif serta memberikan pelayanan kesehatan yang optimal sebagai upaya kuratif dan rehabilitatif terhadap semua fase kehidupan masyarakat sampai memasuki lanjut usia.
Untuk itu diperlukan kerjasama dari berbagai pihak yaitu dokter, perawat, perusahaan obat, pemerintah dan masyarakat, dalam upaya untuk meningkatkan derajat kesehatan para lanjut usia.
Selaku provider dalam pelayanan kesehatan sangat penting untuk menyampaikan pesan-pesan kesehatan dan memberikan pelayanan kesehatan yang berkualitas kepada masyarakat . Untuk itu mutu dan kompetensi pemberi pelayanan kesehatan penting untuk diperhatikan dan terus ditingkatkan. Dengan semangat Hari Lanjut Usia Nasional (HLUN) 2013 mari kita wujudkan Lanjut Usia Sehat dan Aktif melalui Pendekatan Siklus Hidup.
Dalam Workshop tersebut hadir lansia yang aktif di Indonesia yaitu ibu Hj. BRA Mooryati Soedibyo, beliau sebagai Ketua Lansia Nasional. Di usianya yang menginjak angka 85 tahun, beliau merasa sangat bahagia dengan adanya kegiatan yang bisa dilakukan karena lansia yang selalu berpikir dan tidak terlalu banyak diam di rumah atau tidak hanya tidur saja, maka lansia akan menjadi kuat. Sebaiknya lansia membuat kegiatan berupa bisnis, sosial, budaya, keagamaan, masuk organisasi.



Sebagai lansia, sebaiknya jangan mendapatkan perlakuan yang terlalu memanjakan. Lansia yang sudah aktif menyiapkan diri untuk tetap sehat sejak muda akan lebih sehat. Perlakuan yang terlalu memanjakan dari orang sekitar justru akan membuat lansia menjadi kurang bergerak dan kurang mandiri. "Berikan kasih sayang pada lansia, jangan hanya sekadar dukungan finansial. Lansia membutuhkan lebih dari itu”. Sehingga nantinya masyarakat mau memandang lansia sebagai sosok yang berpotensi. Lansia tidak harus dirumah saja, Lansia jangan cuma disuruh makan, tidur, dan ‘dolan-dolan’ (main-main) sama cucu. Meski tak lagi mengisi hari-harinya dengan pekerjaan tetap lansia sebaiknya jangan berdiam diri, isilah waktu untuk hal-hal yang lebih produktif.



**Berita ini disiarkan oleh Subbagian Hubungan Masyarakat Ditjen Bina Upaya Kesehatan. Untuk informasi lebih lanjut dapat menghubungi melalui nomor telepon 021-5277734 atau alamat e-mail: humas.buk@gmail.com

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Justin Bieber, Gold Price in India