BERITA BERITA LANSIA..... ... Ini kami kutip dari berbagai sumber Untukdapat dibaca oleh para lansia sebagai perbandingan dan. Sekedar berbagi cerita Sesana para Lansia dimana saja berada.
CERITA2 Lansia Ini dikumpulkan dan disarikan oleh Drs.H.Son.Eswandy HUMAS LEMBAGA LANJUT USIA SUMATRA SELARAN.MENGENAL LANSIA LEBIH JAUH.........
MEMAHAMI LANSIA.
Merawat oruang tua tidaklah semudah merawat anak kecil karena anak kecil takut kepada kita sedang orang tua tidak takut kepada kita. Dan ketika orang tua kita sudah berusia lanjut, muncul karakter-karakter baru yang seringkali membuat kita tidak nyaman dan bahkan jengkel.
Untuk itu sebagai anak, apa yang harus kita lakukan untuk menghadapi orang tua yang sudah lanjut ketika kita merawatnya?
Memahami Orang tua Lansia
Sewaktu kecil, orangtua merawat kita; setelah mereka tua, kitalah yang harus merawat mereka. Ada yang mengatakan jauh lebih mudah merawat anak kecil ketimbang merawat orangtua yang lanjut usia.
Mungkin ada benarnya. Setidaknya jauh lebih mudah mengatur anak kecil daripada orangtua oleh karena anak kecil takut kepada kita sedang orangtua tidak takut kepada kita.
Sebab, bukankah kita adalah anak-anak yang pernah diasuhnya dulu? Marilah kita memahami dinamika relasi kita dan orangtua yang lanjut usia.
Masalah dan Gangguan yang Sering Terjadi Pada Lansia
Ada beberapa masalah dan gangguan yang sering terjadi pada lansia, antara lain Demensia, Depresi, Skizofrenia, Gangguan Delusi, Gangguan Kecemasan, Gangguan Somatiform, dan gangguan-gangguan lain.
Mari simak penjelasannya.
Permasalahan Lanjut Usia (Lansia)
Pengertian lansia adalah periode dimana organisme telah mencapai kemasakan dalam ukuran dan fungsi dan juga telah menunjukkan kemunduran sejalan dengan waktu. Ada beberapa pendapat mengenai “usia kemunduran” yaitu ada yang menetapkan 60 tahun, 65 tahun dan 70 tahun .
Badan kesehatan dunia (WHO) menetapkan 65 tahun sebagai usia yang menunjukkan proses menua yang berlangsung secara nyata dan seseorang telah disebut lanjut usia.
Lansia banyak menghadapi berbagai masalah kesehatan yang perlu penanganan segera dan terintegrasi.
Akhirnya perjalanan hidup seorang manusia akan sampai pada masa usia senja. Masa yang dianggap oleh sebagian besar orang sebagai saat-saat untuk beristirahat, menghabiskan waktu bersa1ma dengan anak dan cucu, maupun untuk menyenangkan diri sendiri .
Anggapan ini tidaklah salah, mengingat pada umumnya orang yang sudah mulai memasuki usia senja akan mengalami penurunan aktivitas dan vitalitas tubuh. Itu sebabnya, tidak jarang mulai muncul masalah karena perubahan-perubahan kondisi tersebut.
PENGERTIAN LANJUT USIA .
PENGERTIAN LANJUT USIA
Berdasarkan Anggaran dasar dan Anggaran Rumah Tangga Pasa1 Ayat 2 Yang di mksud dengan Lansia disini Adalah Orang yng berusia diatas 60 th. Manusia itu berdasarkan Undang Undang tersebut belum dikatakan atau kelompok Lanjut usia apabila belum berumur 60 th ke atas . Tapi rata rata di Indonesia apabila sudah melewati umur 56 Tahun boleh dikatakan manusia lansia Sebab pada umur tersebut orang orang Indonesia Kususnya mulai pensiuna dan memSUKI BABK Bru sebagai manusia lanjut usia .
Kelompok lanjut usia adalah kelompok penduduk yang berusia 60 tahun ke atas (Hardywinoto dan Setiabudhi, 1999;8). Pada lanjut usia akan terjadi proses menghilangnya kemampuan jaringan untuk memperbaiki diri atau mengganti dan mempertahankan fungsi normalnya secara perlahan-lahan sehingga tidak dapat bertahan terhadap infeksi dan memperbaiki kerusakan yang terjadi (Constantinides, 1994). Karena itu di dalam tubuh akan menumpuk makin banyak distorsi metabolik dan struktural disebut penyakit degeneratif yang menyebabkan lansia akan mengakhiri hidup dengan episode terminal (Darmojo dan Martono, 1999;4). Penggolongan lansia menurut Depkes dikutip dari Azis (1994) menjadi tiga kelompok yakni :
a) Kelompok lansia dini (55 – 64 tahun), merupakan kelompok yang baru memasuki lansia.
b) Kelompok lansia (65 tahun ke atas).
c) Kelompok lansia resiko tinggi, yaitu lansia yang berusia lebih dari 70 tahun.
Cara Hidup Sehat Pada Lansia
Usia lanjut adalah suatu kejadian yang pasti akan dialami oleh semua orang yang dikaruniai usia panjang, terjadinya tidak bisa dihindari oleh siapapun. Pada usia lanjut akan terjadi berbagai kemunduran pada organ tubuh. Namun tidak perlu berkecil hati, harus selalu optimis, ceria dan berusaha agar selalu tetap sehat di usia lanjut. Jadi walaupunb usia sudah lanjut, harus tetap menjaga kesehatan.
Ada
satu pendapat yang mengatakan “KESEHATAN TIDAK BERARTI SEGALA-GALANYA,
TETAPI TANPA KESEHATAN SEGALANYA TIDAK BERARTI”, yang maksudnya orang
yang sehat belum tentu hidupnya makmur, segala keinginannya terpenuhi,
bisa saja hidupnya sederhana atau biasa saja. Akan tetapi kesehatan itu
milik kita yang paling berharga, karena bila sakit kita tidak bisa
berbuat apa-apa dan tidak bisa menikmati dengan baik apa yang dimiliki.
Oleh karena itu kita harus selalu menjaga, merawat, memelihara dan
menyayangi kesehatan.
Hidup Sehat
Setiap orang pasti berkeinginan untuk terus dapat hidup sehat dan kuat sampai tua, untuk
mencapainya ada berbagai cara yang dapat dilakukan, salah satu caranya adalah berperilaku hidup
sehat.
Setiap orang pasti berkeinginan untuk terus dapat hidup sehat dan kuat sampai tua, untuk
mencapainya ada berbagai cara yang dapat dilakukan, salah satu caranya adalah berperilaku hidup
sehat.
Sebelum
membahas tentang cara hidup sehat sebaiknya terlebih dahulu diketahui
apa itu sehat. Karena banyak masyarakat yang beranggapan bahwa sehat
adalah tidak sakit secara fisik saja. Sehat adalah suatu keadaan
sejahtera jiwa dan raga juga sosialnya. Sehat adalah suatu hadiah dari
menjalankan hidup sehat. Oleh karena itu jika ingin terus menerus
meningkatkan kesehatan harus menjalankan cara-cara hidup sehat.
Cara Hidup Sehat
Cara hidup sehat adalah cara-cara yang dilakukan untuk dapat menjaga, mempertahankan dan meningkatkan kesehatan seseorang. Adapun cara-cara tersebut adalah:
1. Makan makanan yang bergizi dan seimbang
Banyak
bukti yang menunjukkan bahwa diet adalah salah satu faktor yang
mempengaruhi kesehatan seseorang. Dengan tambahnya usia seseorang,
kecepatan metabolisme tubuh cenderung turun, oleh karena itu, kebutuhan
gizi bagi para lanjut usia, perlu dipenuhi secara adekuat. Kebutuhan
kalori pada lanjut usia berkurang, hal ini disebabkan karena
berkurangnya kalori dasar dari kegiatan fisik. Kalori dasar adalah
kalori yang dibutuhkan untuk melakukan kegiatan tubuh dalam keadaan
istirahat, misalnya : untuk jantung, usus, pernafasan, ginjal, dan
sebagainya. Jadi kebutuhan kalori bagi lansia harus disesuaikan dengan
kebutuhannya. Petunjuk menu bagi lansia adalah sebagai berikut (Depkes,
1991):
a. Menu
bagi lansia hendaknya mengandung zat gizi dari berbagai macam bahan
makanan yang terdiri dari zat tenaga, pembangun dan pengatur.
b. Jumlah
kalori yang baik untuk dikonsumsi lansia 50% adalah hidrat arang yang
bersumber dari hidrat arang komplex (sayur – sayuranan, kacang-
kacangan, biji – bijian).
c. Sebaiknya jumlah lemak dalam makanan dibatasi, terutama lemak hewani.
d. Makanan
sebaiknya mengandung serat dalam jumlah yang besar yang bersumber pada
buah, sayur dan beraneka pati, yang dikonsumsi dengan jumlah bertahap.
e. Menggunakan bahan makanan yang tinggi kalsium, seperti susu non fat, yoghurt, ikan.
f. Makanan yang mengandung zat besi dalam jumlah besar, seperti kacang – kacangan, hati, bayam, atau sayuran hijau.
g. Membatasi penggunaan garam, hindari makanan yang mengandung alkohol.
h. Makanan sebaiknya yang mudah dikunyah.
i. Bahan makanan sebagai sumber zat gizi sebaiknya dari bahan – bahan yang segar dan mudah dicerna.
j. Hindari makanan yang terlalu manis, gurih, dan goreng – gorengan.
k. Makan disesuaikan dengan kebutuhan
2. Minum air putih 1.5 – 2 liter
Manusia
perlu minum untuk mengganti cairan tubuh yang hilang setelah melakukan
aktivitasnya, dan minimal kita minum air putih 1,5 – 2 liter per hari.
Air
sangat besar artinya bagi tubuh kita, karena air membantu menjalankan
fungsi tubuh, mencegah timbulnya berbagai penyakit di saluran kemih
seperti kencing batu, batu ginjal dan lain-lain. Air juga sebagai
pelumas bagi fungsi tulang dan engselnya, jadi bila tubuh kekurangan
cairan, maka fungsi, daya tahan dan kelenturan tulang juga berkurang,
terutama tulang kaki, tangan dan lengan. Padahal tulang adalah penopang
utama bagi tubuh untuk melakukan aktivitas. Manfaat lain dari minum air
putih adalah mencegah sembelit. Untuk mengolah makanan di dalam tubuh
usus sangat membutuhkan air. Tentu saja tanpa air yang cukup kerja usus tidak dapat maksimal, dan muncullah sembelit.
Dan
air mineral atau air putih lebih baik daripada kopi, teh kental, soft
drink, minuman beralkohol, es maupun sirup. Bahkan minuman-minuman
tersebut tidak baik untuk kesehatan dan harus dihindari terutama bagi
para lansia yang mempunyai penyakit-penyakit tertentu seperti DM, darah
tinggi, obesitas dan sebagainya.
3. Olah raga teratur dan sesuai
Usia
bertambah, tingkat kesegaran jasmani akan turun. Penurunan kemampuan
akan semakin terlihat setelah umur 40 tahun, sehingga saat lansia
kemampuan akan turun antara 30 – 50%. Oleh karena itu, bila usia lanjut
ingin berolahraga harus memilih sesuai dengan umur kelompoknya, dengan
kemungkinan adanya penyakit. Olah raga usia lanjut perlu diberikan
dengan berbagai patokan, antara lain beban ringan atau sedang, waktu
relatif lama, bersifat aerobik dan atau kalistenik, tidak kompetitif
atau bertanding.
Beberapa
contoh olahraga yang sesuai dengan batasan diatas yaitu, jalan kaki,
dengan segala bentuk permainan yang ada unsur jalan kaki misalnya golf,
lintas alam, mendaki bukit, senam dengan faktor kesulitan kecil dan olah
raga yang bersifat rekreatif dapat diberikan. Dengan latihan otot
manusia lanjut dapat menghambat laju perubahan degeneratif.
4. Istirahat, tidur yang cukup
Sepertiga
dari waktu dalam kehidupan manusia adalah untuk tidur. Diyakini bahwa
tidur sangat penting bagi pemeliharaan kesehatan dan proses penyembuhan
penyakit, karna tidur bermanfaat untuk menyimpan energi, meningkatkan
imunitas tubuh dan mempercepat proses penyembuhan penyakit juga pada
saat tidur tubuh mereparasi bagian-bagian tubuh yang sudah aus. Umumnya
orang akan merasa segar dan sehat sesudah istirahat. Jadi istirahat dan
tidur yang cukup sangat penting untuk kesehatan.
5. Menjaga kebersihan
Yang
dimaksud dengan menjaga kebersihan disini bukan hanya kebersihan tubuh
saja, melainkan juga kebersihan lingkungan, ruangan dan juga pakaian
dimana orang tersebut tinggal. Yang termasuk kebersihan tubuh adalah:
mandi minimal 2 kali sehari, mencuci tangan sebelum makan atau sesudah
mengerjakan sesuatu dengan tangan, membersihkan atau keramas minimal 1
kali seminggu, sikat gigi setiap kali selesai makan, membersihkan kuku
dan lubang-lubang ( telinga, hidung, pusar, anus, vagina, penis ),
memakai alas kaki jika keluar rumah dan pakailah pakaian yang bersih.
Kebersihan
lingkungan, dihalaman rumah, jauh dari sampah dan genangan air. Di
dalam ruangan atau rumah, bersihkan dari debu dan kotoran setiap hari,
tutupi makanan di meja makan. Pakain, sprei, gorden, karpet, seisi
rumah, termasuk kamar mandi dan WC harus dibersihkan secara periodik.
Namun
perlu diingat dan disadari bahwa kondisi fisik perlu medapat bantuan
dari orang lain, tetapi bila lansia tersebut masih mampu diusahakan
untuk mandiri dan hanya diberi pengarahan.
6. Minum suplemen gizi yang diperlukan
Pada
lansia akan terjadi berbagai macam kemunduran organ tubuh, sehingga
metabolisme di dalam tubuh menurun. Hal tersebut menyebabkan pemenuhan
kebutuhan sebagian zat gizi pada sebagian besar lansia tidak terpenuhi
secara adekuat. Oleh karena itu jika diperlukan, lansia dianjurkan untuk
mengkonsumsi suplemen gizi. Tapi perlu diingat dan diperhatikan
pemberian suplemen gizi tersebut harus dikonsultasikan dan mendapat izin
dari petugas kesehatan.
7. Memeriksa kesehatan secara teratur
Pemeriksaan kesehatan berkala dan konsultasi kesehatan merupakan kunci keberhasilan dari upaya pemeliharaan kesehatan lansia. Walaupun tidak sedang sakit lansia perlu memeriksakan kesehatannya secara berkala, karena dengan pemeriksaan berkala penyakit-penyakit dapat diketahui lebih dini sehingga pengobatanya lebih mudan dan cepat dan jika ada faktor yang beresiko menyebabkan penyakit dapat di cegah. Ikutilan petunjuk dan saran dokter ataupun petugas kesehatan, mudah-mudahan dapat mencapai umur yang panjang dan tetap sehat.
Pemeriksaan kesehatan berkala dan konsultasi kesehatan merupakan kunci keberhasilan dari upaya pemeliharaan kesehatan lansia. Walaupun tidak sedang sakit lansia perlu memeriksakan kesehatannya secara berkala, karena dengan pemeriksaan berkala penyakit-penyakit dapat diketahui lebih dini sehingga pengobatanya lebih mudan dan cepat dan jika ada faktor yang beresiko menyebabkan penyakit dapat di cegah. Ikutilan petunjuk dan saran dokter ataupun petugas kesehatan, mudah-mudahan dapat mencapai umur yang panjang dan tetap sehat.
8. Mental dan batin tenang dan seimban Untuk
mencapai hidup sehat bukan hanya kesehatan fisiksaja yang harus
diperhatikan, tetapi juga mental dan bathin. Cara-cara yang dapat
dilakukan untuk menjaga agar mental dan bathin tenang dan seimbang
adalah:
a. Lebih mendekatkan diri kepada Tuhan YME dan menyerahkan diri kita sepenuhnya kepadaNya. Hal ini akan menyebabkan jiwa dan pikiran menjadi tenang.
b. Hindari
stres, hidup yang penuh tekanan akan merusak kesehatan, merusak tubuh
dan wajahpun menjadi nampak semakin tua. Stres juga dapat menyebabkan
atau memicu berbagai penyakit seperti stroke, asma, darah tinggi,
penyakit jantung dan lain-lain.
c. Tersenyum
dan tertawa sangat baik, karena akan memperbaiki mental dan fisik
secara alami. Penampilan kita juga akan tampak lebih menarik dan lebih
disukai orang lain. Tertawa membantu memandang hidup dengan positif dan
juga terbukti memiliki kemampuan untuk menyembuhkan. Tertawa juga ampuh
untuk mengendalikan emosi kita yang tinggi dan juga untuk melemaskan
otak kita dari kelelahan. Tertawa dan senyum murah tidak perlu membayar
tapi dapat menadikan hidup ceria, bahagia, dan sehat.
9. Rekresi
Untuk
menghilangkan kelelahan setelah beraktivitas selama seminggu maka
dilakukan rekreasi. Rekreasi tidak harus mahal, dapat disesuaikan denga
kondisi dan kemampuan. Rekreasi dapat dilakukan di pantai dekat rumah,
taman dekat rumah atau halaman rumah jika mempunyai halaman yang luas
bersama keluarga dan anak cucu, duduk bersantai di alam terbuka.
Rekreasi dapat menyegarkan otak, pikiran dan melemaskan otot yang telah
lelah karena aktivitas sehari-hari.
10. Hubungan antar sesama yang sehat
Pertahankan
hubungan yang baik dengan keluarga dan teman-teman, karena hidup sehat
bukan hanya sehat jasmani dan rohani tetapi juga harus sehat sosial.
Dengan adanya hubungan yang baik dengan keluarga dan teman-teman dapat
membuat hidup lebih berarti yang selanjutnya akan mendorong seseorang
untuk menjaga, mempertahankan dan meningkatkan kesehatannya karena ingin
lebih lama menikmati kebersamaan dengan orang-orang yang dicintai dan
disayangi.
11. Back to nature (kembali ke alam)
Seperti
yang telah terjadi, gaya hidup pada zaman modern ini telah mendorong
orang mengubah gaya hidupnya seperti makan makanan siap saji, makanan
kalengan, sambal botolan, minuman kaleng, buah dan sayur awetan, jarang
bergerak karena segala sesuatu atau pekerjaan dapat lebih mudah
dikerjakan dengan adanya tekhnologi yang modern seperti mencuci dengan
mesin cuci, menyapu lantai dengan mesin penyedot debu, bepergian dengan
kendaran walaupun jaraknya dekat dan bisa dilakukan dengan jalan kaki.
Gaya hidup seperti itu tidak baik untuk tubuh dan kesehatan karena tubuh
kita menjadi manja, karena kurang bergerak, tubuh jadi rusak karena
makanan yang tidak sehat sehingga tubuh menjadi lembek dan rentan
penyakit.
Oleh
karena itu salah satu upaya untuk hidup sehat adalah back to nature
atau kembali lebih dekat dengan alam. Kita tidak harus menjauhi
tekhnologi tetapi paling tidak kita harus menghindari bahan makanan
kalengan, minuman kalengan, makanan yang diawetkan, makanan siap saji
dan harus lebih banyak mengkonsumsi sayur-sayuran dan buah-buahan yang
segar dan juga minum air putih.
12. Semua yang dilakukan tidak berlebihan
Untuk
menciptakan hidup yang sehat segala sesuatu yang kita lakukan tidak
boleh berlebihan karena hal tersebut bukannya menjadikan lebih baik
tetapi sebaliknya akan memperburuk keadaan. Jadi lakukanlah atau
kerjakanlah sesuatu hal itu sesuai dengan kebutuhan.
1.HIDAYAH. DATANG DIHARI TUA.
(Kisah Nyata)
Tidak jauh dari sebuah mushola tua, terlihat seorang Sersan tua dari sebuah kesatuan TNI sedang duduk termenung. Hari itu dirinya merasa lelah setelah seharian bertugas dikantornya. Berita di televisi tentang tragedi tsunami Aceh yang memakan banyak korban jiwa dan diberitakan berkali-kali oleh berbagai stasiun televisi telah membuat hatinya tergoncang hebat.
Sebagai prajurit TNI, jiwa pria paruh baya ini dikenal keras, hatinya kuat dan tidak mudah cengeng. Tetapi entah mengapa, hari itu ada yang aneh dalam dirinya. Mendadak dirinya menjadi rapuh dan merasa sangat kecil dihadapan-Nya. Kejadian di Aceh
Tentara bertubuh tinggi besar itu lalu secara perlahan menghampiri mushola. Padahal selama ini dia sudah begitu sering melewatinya. Baru kali ini terbersit dalam hatinya untuk mampir dan masuk kedalam mushola. Didalamnya tampak seorang pria kurus setengah baya yang sedang membersihkan lantai.
“Assalamu’alaikum, ” terdengar suara sersan tua itu memecah kesunyian.
“Wa’alaikum Salam,” jawaban lembut keluar dari dalam mushola.
Keduanya lalu bersalaman. Pria penghuni mushola lalu mempersilahkan sersan tua itu untuk masuk ke dalam.
“Ma’af pak Ustad…….boleh nggak mengganggu waktunya sebentar ?” pinta sersan kepada lpria tua tadi, yang tak lain adalah seorang Ustad pengurus mushola tersebut.
“Boleh…boleh Pak ! Ada apa ya ?” jawab pak Ustad setengah heran.
Tentu saja, sebab baru kali ini ada seorang tentara berpakaian dinas tiba-tiba masuk kedalam musholanya hanya untuk berdiskusi. Ustad itu belum pernah mengalami hal ini sebelumnya.
“Anu…..anu…..oh, begini pak ustad…..saya jadi bingung mau memulainya. Saya mau belajar mengaji pak Ustad ……,” suara serak dan agak tertahan keluar dari mulut sersan tua itu.
Tampaknya prajurit TNI itu agak sulit mengutarakan maksud kehadirannya. Tetapi dirinya sudah bulat tekad untuk mengatakannya. Baginya tidak ada istilah terlambat untuk belajar, walau usianya kini sudah diatas kepala empat.
“Ma’af pak…….apakah selama ini Bapak tidak sholat ?” tanya pak ustad setengah tak percaya.
“Saya sering sholat pak ustad, bahkan hampir tak pernah meninggalkannya. Tapi saya datang kesini karena mau belajar mengaji .....….”
“Tapi ….bukankah Bapak sudah sering sholat ? Itu artinya bapak sudah bisa mengaji. Bukankah untuk bisa sholat Bapak harus membaca ayat-ayat suci Al-Qur’an ? Bukankah itu salah satu syarat menunaikan ibadah sholat ?”
“Betul pak Ustad…..selama ini saya memang sholat dan membaca ayat-ayat Al-Qur’an, namun yang saya baca selama ini belum tentu benar. Saya bisa hafal ayat-ayat Al-Qur’an hanya dengan membaca bacaan huruf latinnya pak Ustad, bukan membaca huruf Arabnya. Jadi saya belum mengerti arti atau makna dari ayat-ayat yang saya baca. Jadi saya betul-betul belum bisa mengaji pakai huruf Arab pak Ustad…….”
“Jadi Bapak selama ini memang belum bisa membaca huruf Arab ?”
“Betul Pak Ustad…..”
“Bapak serius mau belajar ? Bapak tidak malu belajar dengan saya ? Saya ini bukan siapa-siapa….saya hanyalah makhluk Tuhan yang hanya tahu sedikit tentang ilmu agama. Saya juga masih belajar pak,” jawab pak Ustad itu merendah.
“Saya serius pak Ustad…..saya takut mati. Saya tidak mau kalau ibadah yang saya lakukan selama ini tidak dinilai oleh Allah. Saya merasa ibadah saya masih jauh dari sempurna. Saya mau menjalankan agama dengan baik. Dulu saya tak sempat belajar mengaji dengan benar, sehingga pengetahuan saya hanya terbatas. Saya ingin pintar mengaji seperti pak Ustad.”
“Kalau Bapak seirus, saya bersedia membantu Bapak belajar mengaji disini. Kapan Bapak bersedia memulainya ?”
“Saya mau belajar secepatnya pak Ustad. Bagaimana kalau ba’da Magrib pak Ustad ?”
“Baiklah….kalau begitu, mulai hari ini Bapak boleh mengaji disini.”
Sejak hari itu, hampir setiap ba’da Magrib sang Sersan datang ke mushola tersebut untuk belajar mengaji. Sersan tua itu diberi buku Iqro yang biasa dipakai anak-anak belajar mengaji. Ia terus tekun berlatih belajar mengaji sendiri dibawah bimbingan pak Ustad.
Selang beberapa minggu kemudian, tetangga lainnya yang berusia lebih tua dari Sersan itu datang menemuinya. Mereka bertemu tidak sengaja ketika dia hendak berangkat ke mushola.
“Maaf pak Karyo, Saya lihat beberapa minggu ini Bapak rajin ke mushola…ada apa ya pak ?” tanya lelaki bertubuh tambun tersebut setengah keheranan. Maklum, selama ini ia belum pernah melihat Sersan Karyo begitu rajin datang ke mushola.
“Anu…pak ….Saya….Saya sedang belajar mengaji,” jawab Sersan Karyo malu-malu.
“Belajar mengaji ? bukankah Pak Karyo sudah bisa sholat ? Kita kan sering sholat Jum’at bersama, jadi seharusnya Bapak sudah bisa mengaji kan ?” balas lelaki tambun itu.
“Benar pak Darno…….tapi kan saya hanya hafal dimulut saja. Selama ini saya belajar ngaji hanya dengan membaca huruf Latin saja pak, bukan huruf Arabnya. Sekarang saya mau sholat saya diterima Allah, jadi saya sekarang sedang belajar mengaji dengan pak Ustad yang mengurus mushola itu,” jawab sersan tua itu sambil jari telunjuknya mengarah ke mushola.
“Ma’af pak Karyo …….boleh gak Saya ikut mengaji juga ?”
“Maksud Pak Darmo ?”
“Ya…..Saya mau ikut mengaji seperti Pak Karyo ……sebab Saya juga sama dengan Bapak, selama ini hanya hafal dari baca huruf Latin. Dari dulu Saya mau belajar mengaji tapi malu karena sudah tua, tapi……. setelah melihat Pak karyo, Saya mau mengaji pak …..kan ada teman.”
“Alhamdulillah, terima kasih Bapak mau menemani Saya. Bagaimana kalo kita mulai dari sekarang pak ?”
“Boleh…..nanti saya ganti pakaian dulu ya pak, Saya mau pakai sarung dan peci kayak pak Karyo”
Pak Karyo tidak menyangka kalau masih ada orang lain seusianya yang bernasib sama. Semula dia menyangka hanya dirinya sendiri yang tidak bisa mengaji dilingkungannya. Ternyata masih ada juga orang yang tidak bisa mengaji seperti dirinya.
Setelah memasuki bulan kedua, datang lagi temannya pak Darmo bergabung dengan pengajian tersebut. Sampai akhirnya ada 12 orang yang mengaji di mushola itu. Mereka rata-rata berusia antara 45 sampai 60 tahun. Diantara ke 12 orang tersebut, ternyata Pak Karyo merupakan santri yang paling muda di kelompok pengajiannya, karena semua teman-teman mengajinya berusia lebih tua darinya.
Setelah sekitar setahun belajar mengaji dengan tekun, kedua belas santri tua itu semuanya bisa khatam Al-Qur’an. Mereka lalu syukuran dengan membuat nasi tumpeng untuk dimakan bersama di mushola itu dengan mengundang beberapa orang tetangga terdekat.
Kini, dari kedua belas santri tua itu, delapan orang diantaranya sudah bisa berdakwah dan sering diundang ceramah dimasjid-masjid. Mereka semua sepakat untuk mengamalkan ilmu yang mereka dapatkan dengan cara mengajarkan kepada orang lain untuk tidak putus asa dan tidak malu belajar. Diri mereka sendiri adalah contoh yang nyata. Ternyata kalau kita mau belajar, Allah pasti akan memberikan ilmu untuk kita.
2.JUMLAH . LANSIA POTENSIAL. MELEDAK.
Perhatian dunia saat ini sepertinya sedang fokus pada populasi lanjut usia (lansia) yang terus meningkat. Karena dalam peringatan `Hari Kesehatan Jiwa Sedunia` tahun ini 2013 , tema yang diangkat adalah kesehatan jiwa lansia.Begitu disampaikan Direktur Bina Kesehatan Jiwa BUK Kementerian Kesehatan RI, Eka Viora, pada acara seminar Mental Health in Older Adults di Hotel Bidakara, (10/10/2013).
Menurutnya, saat ini di Asia Tenggara, diperkirakan ada 142 juta lansia dan diprediksi akan meningkat 3 kali lipat setiap tahunnya.
Sementara di Indonesia, pertumbuhan lansia juga tidak kalah meningkat."Dari data 2009, penduduk lansia ada lebih dari 20 juta jiwa. Dan pada 2020 akan menjadi 29 juta jiwa atau 11 persen dari total penduduk Indonesia," kata Eka.
Kondisi ini, disebut Eka merupakan tantangan baru dalam penanganan kesehatan lansia. Utamanya, kesehatan jiwa (keswa). Karena semakin tua usia, risiko penyakit degeneratif termasuk gangguan kesehatan jiwa akan semakin besar.
3.
DARI RAKERNAS LEMBAGA LANSIA INDONESIA |
Sinung |
Dalam
rangka peringatan Hari Lanjut Usia Nasional Tahun 2004, untuk pertama kalinya
diselenggarakan Rakernas I Lembaga Lanjut Usia Indonesia (LLI) yang diikuti
para peserta pengurus lanjut usia daerah tingkat I. Rakernas dibuka oleh
Ketua Pelaksana Peringatan Hari Lanjut Usia Nasional Tahun 2004, Ny. Inten
Soeweno.
Ny. Inten Soeweno yang juga mantan Menteri Sosial mengatakan tujuan penyelenggaraan Rakernas I LLI adalah untuk mengevaluasi pelaksanaan program LLI Tahun 2000-2004. Selain itu, membahas penyempurnaan AD/ART dan pengembangan fungsi organisasi LLI, serta membahas Pedoman Umum Pemberdayaan SDM Lanjut Usia, dan membahas masukan untuk RUU Sistem Jaminan Sosial Nasional. Lembaga Lansia Indonesia yang dibentuk pada tanggal 29 Mei 2000 mempunyai Visi untuk menjadilan lembaga ini sebagai mitra pemerintah yang berdaya guna dan berhasil guna untuk menciptakan situasi dan kondisi yang kondusif dalam mewujudkan lanjut usia yang berkualitas, mandiri dan berguna. Dalam mewujudkan visi tersebut, LLI mengemban beberapa misi, yaitu: Pertama, meningkatkan kualitas lansia secara berkesinambungan, yang meliputi kesehatan fisik, mental, sosial dan spiritual, pengetahuan dan keterampilan serta jaminan sosial dan kebutuhan hidup. Kedua, mengupayakan kemandirian lansia selama mungkin agar kehidupannya menjadi produktif dan berguna bagi dirinya sendiri, keluarga, kelompok dan masyarakat. Ketiga, meningkatkan keadaan masyarakat untuk menciptakan situasi dan kondisi yang memungkinkan lansia menjadi subyek dalam kehidupan selama mungkin. Keempat, meningkatkan kepedulian masyarakat untuk memberikan pelayanan dan perawatan bagi lansia yang memerlukan, secara manusiawi dan bermartabat. Lembaga Lanjut Usia terdiri dari 7 bidang yaitu: Bidang Pembinaan Kesra, Bidang Pembinaan Kesehatan Lansia, Bidang Peningkatan SDM Lansia, Bidang Kerohanian dan Keagamaan, Bidang Peningkatan Peran Serta Masyarakat, Bidang Penelitian Pengembangan dan Organisasi dan Bidang Hubungan Dalam dan Luar Negeri. Berkenaan dengan bidang kesra, diusulkan untuk mengembangkan dana dan teknologi guna membantu para lansia untuk memperpanjang kemampuan kemandirian sosial dan ekonomi, termasuk perolehan Sistem Jaminan Sosial Nasional untul seluruh lanjut usia yang bergerak dibidang formal, informal maupun non formal. Diusulkan pula untuk memperjuangkan aksesibilitas bagi para lansia dalam pemanfaatan fasititas umum. Dibidang pembinaan kesehatan, LLI telah mengupayakan pedoman tentang kesehatan promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif, serta pelayanan terpadu. Bidang ini juga mengupayakan klinik Geriatri, Rehabilitasi Medik Geriatri; mendorong profesionalisme dibidang ilmu dan perawatan Geriatri, mengusahakan kemudahan akses terhadap pelayanan kesehatan serta pelestarian lingkungan hidup dikaitkan dengan kesehatan. Untuk peningkatan SDM Lansia, LLI mengadakan berbagai pelatihan dan keterampilan, mengupayakan terbentuknya kesempatan kerja bagi lansia, Untuk pengingkatan peran serta masyarakat, LLI menitikberatkan upaya peningkatan peran keluarga terhadap anggotanya yang lanjut usia, serta membangun serta meluaskan jaringan kerja dengan generasi muda organisasi masyarakat termasuk melalui RT/RW. Dalam rangka ini dilakukan pilot projec pengembangan POSYANDU Lansia di Jakarta Timur, Jakarta Selatan dan Depok, untuk membentuk kelompol lansia dengan peran keluarga dan masyarakat yang peduli pada masalah kesehatan lansia. Dibidang penelitian pengembangan dan peraturan organisasi, LLI telah melakukan inventarisasi perundang-undangan tentang lansia. Usulan LLI tentang perlunya Peraturan Pemerintah untuk menindaklanjuti Undang-undang No. 13 tentang Kesejahteraan Lansia serta Pembentukan Komisi Nasional Lanjut Usia saat ini sudah mendapat perhatian berbagai pihak. (Publikasi, Biro Humas). |
0 komentar:
Posting Komentar